“Berani Memulai Sesuatu!”
Renungan Harian Anak, Senin 07 Desember 2020
Hakim-hakim 6:15-17; 36 – 7:11
Selamat pagi adik-adik yang dirumah ? Shalooom… Bagaimana kabarnya adik-adik semua ? Kakak berharap adik-adik semuanya sehat-sehat selalu.
Adik-adik siapa yang disini pernah disuruh untuk ikut lomba? Wah mungkin sebagian besar kalian pasti pernah ya … pada waktu disuruh ada anak-anak yang berani dan mau tapi tidak sedikit juga yang menolaknya. Mungkin mereka merasa ga bisa dan ga mampu, atau memang ada yang tidak mau berusaha.
Adik-adik hari ini kita akan belajar bersama tentang kita harus menjadi anak-anak yang berani untuk melakukan sesuatu bahkan hal yang baru, yang belum pernah adik-adik lakukan.
Adik-adik pasti pernah mendengar cerita atau kisah alkitab tentang Gideon yang dipilih Tuhan melalui malaikatNya untuk menjadi Hakim bagi bangsa Israel. Gideon memiliki tugas untuk menyelamatkan dan memimpin bangsa Israel berperang, membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan yang terutama menuntun kembali bangsa israel untuk taat pada kuasa dan pimpinan TUHAN. Apakah Gideon berani memulai sesuatu yang baru ini? Awalnya sih ga berani, bahkan Gideon sempat ragu lohh dengan pernyataan Malaikat itu, bahwa dia akan menjadi alat TUHAN yang menyelamatkan bangsa itu. Gideon melihat dirinya yang tidak memiliki kekuatan dan kelebihan apa-apa
Ada dua kelemahan dirinya:
Tapi Tuhan berkata kepada Gideon “Tetapi Akulah yang menyertai engkau,…” artinya Seberapa lemah pun Gideon, jika TUHAN yang menyertai Gideon, Gideon tidak usah takut pada apapun
Bahkan untuk meyakinkan dirinya Gideon meminta tanda kepada Tuhan, Tanda pertama adalah bentangan bulu domba di pengirikan itu basah dan tanah di sekitarnya kering. Keesokan harinya terjadilah seperti yang Gideon minta. Dan tanda kedua, Gideon meminta sebaliknya, tanah di sekitar penuh dengan embun dan guntingan bulu domba itu kering, dan TUHAN pun melakukan sesuai permintaan Gideon. Setelah menguji semuanya dan mendapat jawaban TUHAN atas tanda yang dia minta, maka Gideon dengan gagah berani maju memimpin bangsa Israel.
Gideon berhasil mengalahkan bangsa Midian, bukan karena kekuatannya tetapi karena ada penyertaan TUHAN. “Selalu ada saat pertama untuk segala sesuatu” yang memerlukan keberanian kita.
Adik-adik Jika kita mengalami kegagalan, jangan sampai mematahkan semangat kita untuk memulai sesuatu yang baru. Mari kita menjadi anak-anak yang berani melakukan apa yang baik dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kita. Dan ingatlah bahwa Tuhan senang jika kita anak-anak-Nya, selalu berharap pada pertolonganNya ketika dalam keadaan apapun
Hakim-hakim 6:12b, “TUHAN menyertai engkau, ya, pahlawan yang gagah berani”.
Aku mau belajar berani untuk melakukan sesuatu yang baru terlebih lagi berani melakukan apa yang baik dan melakukan Firman Tuhan
BAB VIIKEBERANIAN MENGHADAPI RESIKO“Manusia pemberani bukanlah Seseorang yang tak pernahmerasa takut, Tetapi seseorang yang takut pada hal-hal yangSeharusnya, pada waktu yang tepat, dengan Cara yang benar”AristotelesA. Pengertian ResikoApa itu resiko? Darmawi (1997) memberikan beberapa pengertian resiko sebagai berikut: 1. Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian)2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)3. Risk is uncertainly (Resiko adalah ketidakpastian)4. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda outcome yang diharapkan) Berdasarkan penelusuran, resiko timbul karena adanyasituasi ketidakpastian akan pekerjaan (usaha) yang kitalakukan. Ketidakpastian itu secara teoretik lebih dibanyakdisebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 931. Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Semakin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastian.2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.3. Keterbatasan pengetahuan/keterampilan/teknik pengambilan keputusan.4. Tantangan yang dihadapi begitu banyak dan beragam.5. Persaingan yang ketat. Kelima faktor sebagaimana dikemukakan di atas menjadipemicu setiap saat akanadanya resiko yang setiap saatmengintai usaha atau pekerjaan kita. Seorang pengusahaidealnya mampu mengidentifikasi berbagai faktor yang secaraparsial maupun sistematis berpotensi menimbulkan resiko.Namun demikian, resiko sebesar dan sesukar apapun harusselalu dihadapi dengan tenang, sebab setiap resiko padadasarnya memberikan dua kemungkinan, yaitu: Pertama,resiko memberikan pembelajaran yang tak ternilai harganyaagar setiap langkah atau keputusan yang diambil senantiasamenggunakan perhitungan yang cermat. Kedua, resiko dalampengertian kegagalan adalah pintu utama untuk menuju sukses. Berani menghadapi resiko demi meraih keberhasilan adalahmental dan sikap yang berkepribadian. Jarang sekali seseorang yangmempunyai mental seperti itu. Kebanyakan dari kita memilikikepribadian yang rapuh, sekali pukul oleh kegagalan maka jatuhlahkita. Dalam mengejar cita-cita dan hidup bahagia, keberanian untukmenghadapi resiko kegagalan memang sangat diperlukan.Keberanian semacam ini hanya ada dan dimiliki oleh orang-orangyang hidupnya berhasil. Berani menghadapi resiko berarti tidak takutmelakukan usaha, tidak takut menghadapi rintangan atau yangterjadi, dan merekapun mampu menjinakkan kegagalan demi94kegagalan. Inilah yang juga penting dan perlu untuk menghiasipribadi. Agar dapat menumbuhkan mental keberanian dalam resikoterhadap segala usaha, maka yang diperlukan adalah membiasakandiri untuk bertindak dan jangan sekali-kali berpikir negatif. Berpikirnegatif dalam hal ini adalah selalu membayangkan kegagalan yangkemungkinan kecil terjadi. Bagi orang yang sukses dan berhasildalam segala hal, cara berpikir tentang kegagalan dalam memulaisesuatu adalah sangat disayangkan. Tapi berpikir ke arah suksesdianggapnya sangat membantu untuk menumbuhkan keberaniantersebut.B. Kiat Menghadapi ResikoMenumbuhkan keberanian untuk menghadapi resiko perlu didukung oleh langkah-langkah atau kiat yang tepat untuk menghadapi konsekuensi-konsekuensidari keputusan dan tindakan atau resiko yang diambil. Adapunkiat-kiat yang dapat dipertimbangkan adalah sebagai berikut:1. Berpikir dengan Penuh Kepercayaan Berpikir dengan penuh kepercayaan akan membantumental kita dalam menghadapi segala kegagalan dan resikomengenai kehidupan. Berpikirlah selalu ke arah sukses, makarasa takut dan khawatir tentang kegagalan tak mungkinterlintas dihati anda. Siapkan pikiran-pikira positif dankepercayaan yang kuat atas usaha dan tindakan anda pada suatukeberhasilan, agar rasa cemas pada kemungkinan-kemungkinanan yang terjadi bisa teratasi. Cara berpikir negatifoleh orang-orang yang berhasil dianggapnya sebagai sikapyang cenderung merusak kehidupan berotak cemerlang danberpendidikan tinggi sebagian gagal dan merasa takut untuk 95bangkit kembali. Masalah yang terdapat pada diri merekaadalah karena selalu berpikir negatif yang mengarah pada suatukegagalan. Bagi anda, berpikir pada masalah yang positif dancenderung ke arah sukses, maka rasa takut semacam itu akantak mungkin anda temui. Kepercayaan adalah kekuatan yang mengalahkan segala-galanya di dunia ini. Seringnya kata-kata itu anda jumpaidalam buku ini sebab ia mempunyai nilai yang tinggi danbenar-benar dapat merubah seseorang menjadi yang tangguh.Pikiran dan kepercayaan benar-benar mempunyai kekuatanyang luar biasa. Tanamkan kepercayaan pada diri anda setiapwaktu bahwa suatu saat anda akan terserang penyakit lambung,maka dalam jarak dekat anda pasti terserang penyakit tersebut.Tapi percayakan pada diri sendiri bahwa suatu saat anda akanhidup bahagia dan sejahtera, maka cepat atau lambat keinginanakan tercapai. Dengan kekuatan kepercayaan kita berhasilmembangun diri sendiri menjadi mantap dan penuh keyakinan.Dengan kepercayaan kita mampu menjalin pergaulan yang baikdan tak merasa rendah diri dalam pergaulan tersebut. Cara melakukan sesuatu pekerjaan selalu ditemukan olehmereka yang mempunyai kepercayaan dan yang yakin bisamelakukannya. Kepercayaan merupakan suatu keyakinan danmental yang selalu membangun kemauan manusia. Berusahaatau bertindak dengan disertai kepercayaan yang kuat akanhasil yang mantap, maka pada akhirnya kita benar-benarmerasa kepuasan dari jerih payah tindakan kita. Kepercayaankepada sukses merupakan faktor yang dapat membantu andadalam menumbuhkan keberanian mengejar cita-cita. Pernahkan96anda mendengar orang-orang yang terkenal, orang-orangsukses serta karya-karyanya yang besar ? Rahasia dibalik keberhasilan mereka adalah rasa percayadiri, keyakinan kuat terhadap hasil-hasil yang akan dicapai.Dengan selalu meletakkan sikap positif dan kepercayaantersebut, maka orang-orang tersebut mampu menghadapiresiko, tahan terhadap pukulan kegagalan yang bertubi-tubi.Karena dia percaya mengenai keberhasilan yang akandidapatkan, maka segala rintangan bukanlah suatu masalahyang menentukan mundurnya suatu usaha. Ia terus bangkit danmencoba lagi, keberaniannya semakin membaja. Dan hasilnyabenar-benar menggemparkan masyarakat dunia. Sesungguhnya, di zaman modern ini, kepercayaanmenghasilkan lebih banyak daripada memindahkan gunung-gunung. Unsur yang asasi, satu-satunya unsur yang asasi,dalam penyelidikan ruang angkasa bisa dikuasai. Tanpakepercayaan yang teguh, kuat dan bulat bahwa manusia itu bisamengadakan perjalanan ke ruang angkasa, serjana-sarjana kitatidak akan mempunyai keberanian untuk mencobanya danmeneruskan usaha-usahanya. Kepercayaan, keyakinan, bahwakanker bisa disembuhkan. Sekarang ini, ada yang berbicaramengenai kemungkinan terowongan akan dibangun di bawahlaut, yang menghubungkan Prancis dan Inggris. Apakahterowongan itu akan dibangun, bergantung dari keyakinanorang-orang yang bertanggung jawab atas dibangun tidaknyaterowongan ini. Demikian uraian Doktor Dave yang sempatsaya kutip dari sebuah yang berjudul The Magic of ThinkingBig. 97Oleh sebab itu hiasilah hidup anda dengan selalu berpikirmengenai sukses dan keberhasilan. Jangan sekali-kali berpikirtentang kegagalan. Dirumah, di tempat rapat, di kantor dandimanapun anda berada, berpikirlah mengenai keberhasilanagar keberanian bertindak dan berusaha semakin mantap.Seandainya dalam usaha atau dalam melakukan sesuatutindakan lalu anda menemui kesukaran maka jangan berkecilhati. Jangan tinggalkan dan mengalihkan perhatian padapekerjaan lain. Tapi anda harus selalu dekat berkat dalam hati“Saya pasti menang dan berhasil”. Sesuangguhnya berpikirpositif dan kearah sukses dan menciptakan suasana hatibersemangat dan membuat keberanian mental untukmenghadapi segala resiko yang mungkin terjadi. Sadarilahbahwa pikiran yang negatif hanyalah membuat diri kita takutakan membuat pekerjaan atau rencana menjadi gagal. Berpikir dan selalu meletakkan kepercayaan diatasrencana-rencana yang baik, akan menghasilkan sesuatu yangbaik pula. Angan-angan yang positif dan rencana yang baik,pasti akan diikuti oleh tindakan-tindakan demi mewujudkankeinginan tersebut. Sebenarnya segala tindakan yang kitalakukan setiap waktu ini adalah digerakkan oleh tenaga pikirandan kepercayaan batin. Oleh sebab itu jika anda mulaimerencanakan sesuatu pekerjaan tetapi pikiran-pikiranmerencanakan sesuatu pekerjaan tetapi pikiran-pikiran yangjelek mengalir masuk kedalam batin kita, maka untuksementara waktu lowongkanlah pikiran anda. Usahakan agarpikiran anda benar-benar kosong-kosong dan usahakan pulauntuk mencegah pikiran jelek yang mengalir masuk. Pada98dasarnya mengosongkan pikiran sejenak untuk memperolehsebuah keputusan yang baik adalah sangat dianjurkan. Jadi membayangkan itu bukanlah sekedar fantasi.Imajinasi adalah seni atau ilmu memprojektir pola pemikiranitu. Anda boleh menyebutnya cara mengolah bayangan pikiran.Dan jenis bayangan yang anda buat bagi diri anda adalahsangat penting. Karena bayangan itu dapat menjadi kenyataan.Buah pikiran adalah induk perbuatan. Bila andamempersiapkan pikiran dengan bayangan sukses, tindakan-tindakan yang mengandung sukses pasti menyusu. Tapi,perhatikan bahwa resep untuk pola berpikir ini ialah tidak lupamemohon kepada Tuhan untuk membantu anda. Yakin dan percaya bahwa setiap rencana, setiappekerjaan dan setiap sesuatu itu bisa dilaksanakan adalahmerupakan sikap yang sangat membantu dalam menumbuhkankeberanian mental. Anggaplah hal itu prinsip dan selalu adadalam pikiran kita yang positif. Dengan menempatkan suatukepercayaan bahwa hal itu bisa dilakukan, membuat pikirankita mencari cara bagaimana dapat melaksanakan danmewujudkan. Tapi sayang, pikiran-pikiran membangunsemacam ini jarang dimiliki oleh orang-orang muda yang hilirmudik mencari pekerjaan. Karena tidak mempunyai bekalpikiran yang positif dan yang membangun itulah sehinggamereka sering gagal. Saya sering melihat dan menjumpai anak-anak mudayang mempunyai mental dan cenderung kurang berani untukmenebang belantara guna dijadikan jalan ke arah sukses.Artinya bahwa mereka kurang mempunyai keberanian mentaluntuk berjuang dan memulai menjalani maka kelak akan 99berhasil dan bahagia. Kumpulkan sepuluh pemuda danmintalah dari sekian banyak pemuda itu mendatangi kantorKotamadya untuk menemui Wali Kota, maka dari sepuluhpemuda tersebut mungkin hanya satu yang berhasil dan mampumenemui orang besar dimaksud. Atau bahkan sama sekalimereka tak berhasil. Sebabnya adalah karena mereka kurangberani dan tak mempunyai kemampuan metal dalam hal-hal itudikarenakan sebelum sudah berpikir: “Ah, tak mungkin sayadapat menemui Walikota, sebab diperlukan keberanianmenerobos beberapa rintangan.” Tapi, bagi yang berhasilketemu pada orang yang disetujui, tentu ketika memulaitugasnya sama sekali tak berkecil hati. Dalam hatinya selalauberkata: “Saya harus dapat menemuinya, dan bukanlah itu soalyang gampang.” Percayalah dan yakinkan diri anda bahwasuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, maka andapun akan mengalami kemudahan dalam hal itu. Jika anda yakin sesuatu mungkin, maka pikiran andaakan memberi „bukti-bukti‟, mengapa itu tak mungkin. Akantetapi jika anda percaya dan betul-betul percaya, bahwa sesuatuitu mungkin, dan bisa dilaksanakan, maka pikiran anda akanmembantu anda, untuk mendapatkan cara-caramelaksanakannya, demikian dikatakan oleh Dave. Selanjutnyadikatakan pula bahwa percaya dan yakin atas sesuatu hal itubisa dilaksanakan membuka jalan bagi pemecahan soal secarakreatif. Percaya bahwa sesuatu tak bisa dilaksanakanmerupakan pikiran yang destruktif. Ini berlaku untuk semuasituasi, baik yang kecil maupun yang besar. Pimpinan-pimpinan politik yang tidak percaya bahwa perdamaian duniabisa diwujudkan akan gagal, karena pemikirannya perdamaian.100Ahli-ahli ekonomi yang menganggap bahwa depresi tidak bisadihindari, maka ia tidak mungkin dapat mengembangkan cara-cara kreatif untuk mencegah depresi itu. Barangkali selama ini yang ada anda takuti dalammelakukan usaha adalah kegagalan. Inilah sikap-sikap yangdestruktif dan pemikiran negatif. Berpikir tentangkemungkinan gagal sebelum memulai rencana usahamenyebabkan lemahnya keberanian untuk itu. Kegagalanmemang menyakitkan, tak seorang pun di dunia yang inginmenderita kekalahan akibat kegagalan. Tapi kegagalan selaluada dan tetap kita jumpai. Namun kita harus tahu dan dapatmenemukan sekecil-kecilnya dari kegagalan itu. Caranyaadalah mempersiapkan pikiran-pikiran positif yang selalumengarah pada keberhasilan dan disertai pula dengankeyakinan bahwa kita akan berhasil. Salah seorang keponakansaya, ingin sekali bekerja dengan bagian personalia, saya kenaldengan baik. Dan tentang hubungan saya dengan orangtersebut diketahui oleh keponakan saya itu. Suatu hari iamemohon kepada saya agar mau menjembatani nasibnya, atausetidak-tidaknya mengantarkan dia menghadap orang yangdimaksud. Ia benar-benar mengharapkan hal lamaranpekerjaannya diterima karena saya yang dimaksud. Ia benar-benar mengharapkan hal lamaran pekerjaannya diterima karenasaya yang membawa ke sana. Tapi saya menolak. Sebab sayamenyadari jika hal itu saya lakukan, maka secara tidaklangsung saya telah berbuat salah. Saya akan membuat jiwaseorang pemuda akan menjadi kerdil. “Mengapa tidak kausendiri yang membawa lamaran itu dan menghadap langsungorang yang kau maksudkan?” Maka dengan nada kecewa dia 101menjawab : “Saya tidak berani?” Dia jawab, “Saya takut jikaditolak dan takut gagal. Sebab di jaman sekarang melamarpekerjaan tanpa ada orang yang mengantarkan dan saranapelicin, maka sudah dapat dipastikan tak akan berhasil.”Mendengar pernyataannya itu maka cukuplah kiranya bagisaya untuk mengerti sikap pemuda tersebut. Rupanya, iamemiliki dan barangkali terbiasa dengan pikiran-pikiran yangmerusak. Sikap itulah yang menjadikan dia kurang beranimelamar pekerjaan dan menghadapi sendiri bisa saya berikankepadanya nasehat-nasehat tentang kepribadian, tentangkeberanian bertindak dan mengenai masalah yangbersangkutan dengan rasa percaya diri. Nasehat saya rupanyabenar-benar dimengerti perusahaan dengan ditemanikepercayaan, keberanian dan sikap-sikap pribadi mempesonaAlhasil, dia diterima sebagai pegawai disana. Oleh sebab itu saya harapkan agar anda selalu berhati-hati dengan sikap-sikap seperti tersebut diatas. Adanya kurangpercaya tentang keberhasilan dan kurang yakin suatu pekerjaanitu bisa dilaksanakan merupakan penyakit mental. Penyakityang demikian itulah yang akan melemahkan keberanian dalamberusaha. Bayangan-bayangan tentang kegagalan akanmemperkecil jiwa kita. Masalah-masalah tersebut adalahsepertinya sepele, tapi pengaruhnya besar sekali terhadapkeberanian dan kepribadian kita. Orang yang berhasil, takpernah mempunyai lemah keberanian dalam berusaha. Takmempunyai pikiran yang negatif mengenai rencana yang akandikerjakan bagi mereka, rencana pasti dapat diwujudkan dansegala sesuatu pasti dapat dikerjakan. Kegagalan bukanlahmembuatnya takut untuk bertindak. Mengapa? Sebab ia102menyadari bahwa kegagalan merupakan suatu resiko yangharus dihadapi. Dan kegagalan dianggapnya sebagai salah satufaktor untuk memperkuat keberanian dalam tindakannya. Darikegagalan itulah dia matang dalam pemikiran, sehingga sesuatuyang pernah gagal bukanlah masalah asing yang menakutkan. Dari beberapa masalah yang telah kita bicarakan diatashendaknya benar-benar kita renungkan, dan selanjutnya kitaterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yang kita cari di duniaini adalah hidup aman tentram, berani bertindak dan tidakharus selalu dibayang-bayangi rasa khawatir dan ketakutan.C. Diperlukan Keyakinan yang KuatSeharusnya memang diperlukan keyakinan yang kuat terhadap diri sendiri unuk menghancurkan rasa takut dan membina sikap keberanian. Ini yang paling penting.Keyakinan akan mengalahkan segala-galanya. Kata Dave,bahwa sadarilah kenyataan, sesungguhnya rasa keyakinan ituharus didapat, ditumbuhkan. Tak ada orang yang lahir bebasdari rasa takut. Orang-orang yang anda kenal danmemancarkan sikap bebas dari ketakutan, yang telahmengalahkan kegelisahan, yang dimana-mana tampaknyatenang dan santai, telah berhasil mendapatkan kepercayaan dankeyakinan itu setelah berjuang untuk memperolehnya.Selanjutnya dikatakan pula: „Catatlah dan selalu ingatlahbahwa perbuatan (tindakan) akan melenyapkan rasa takut‟. Berani bertindak dan berbuat adalah sangat mendukungkeberanian seseorang, apapun bentuk tindakan tersebut.Lihatlah orang-orag yang enggan bertindak, takut berbuatkarena memang dia tidak pernah melakukan sesuatu. Maka 103berani bertindak adalah sikap yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang sukses. Orang-orang yang berhasil selalu beranibertindak, berani menanggung kemungkinan kegagalan yangbakal terjadi, ia sama sekali tidak takut gagal. Sikap yangdemikian itulah merupakan pesona pribadi dan mutiarakehidupan. Mengharapkan sesuatu yang baik, sesuatu yangmembahagiakan kalau tidak dibarengi dengan keberanianbertindak, maka harapan dan keinginannya selamanya tak akandapat dirasakan. Saya pernah kenal dengan seseorang kawan,sebagai pengusaha yang cukup berhasil dibanding produkkerajinan. Suatu ketika ia katakan kepada saya bahwa dalamtempo singkat akan bekerjasama dengan seorang pengusahadibidang penerbitan. Namun selama masalah yang dihadapiadalah ia khawatir jangan-jangan modal yang ditanamkan atasperusahaan penerbitan itu lenyap, karena kerugian. Rupanya, iatidak mempunyai keyakinan yang kuat atas keberhasilan yangakan diperoleh dari perusahaan itu. Rasa takut dan khawatirsemacam itulah yang akhirnya merusak setengah darikeputusannya. Ia selalu memikirkan tentang kegagalan. Karenapikirannya yang negatif tersebut, maka selamanya tak jadimelakukan kerja sama dengan pengusaha dibidang penerbitanitu. Dalam dunia bisnis, sikap percaya pada diri sendirimerupakan separuh dari keberhasilan. Dan jika kita hubungkandengan keberanian, maka keyakinan diri merupakan sesuatumodal utama untuk membangun sikap-sikap berani. Misalkan,pada mulanya anda merasa takut dengan pergaulan, lebih-lebihdengan lain jenis. Tapi setelah tahu sikap yang demikian itu104tidak baik, maka anda berniat untuk merubahnya. Bila dalamdiri anda, ditanamkan keyakinan yang kuat bergaul, saya pastidihancurkan!” Baru dengan hanya berkata-kata dalam hatiseperti itu, maka anda sudah dapat dikatakan berhasilmengatasi masalah hampir 50 persen.D. Hancurkan Pikiran yang Merusak KepribadianBagaimana dan apakah pikiran yang merusak itu? Dalam hidup ini, sesungguhnya banyak sekali pikiran- pikiran yang merusak. Kita setiap waktu tidakmenyadari bahwa kita telah membiarkan pikiran-pikiran yangnegatif terus menerus mengalir ke dalam diri kita. Inilah yangbenar-benar harus kita perhatikan. Pikiran-pikiran yang merusak kepribadian adalahsemacam angan-angan yang terjadi pada diri kita mengenaisesuatu yang tidak menyenangkan. Rasa takut pada suatudisebabkan karena kita khawatir akan menjumpai sesuatu uangkurang menyenangkan menimpa diri kita. Kita sering berpikirsalah dan menanggapi sesuatu secara negatif, sehingga kitabenar-benar ingin menghindari tentang masalah yang berkaitandengan hal tersebut. Kelemahan kita pada dasarnya adalahkarena cara kita berpikir dan menanggapi sesuatu secara keliru.Kita sering berpikir mengenai sesuatu yang belum pasti danbaru serba kemungkinan. Angan-angan yang semua danpikiran-pikiran yang berada diatas „kemungkinan‟ inilah yangakhirnya kita menjadi ragu-ragu. Dan dari sinilah kelas akanmelahirkan sejumlah rasa takut yang melemahkan keberaniandan menghalangi tindakan. 105Rasa takut itu juga disebabkan oleh seringnya kitamenaruh perhatian pada suatu masalah. Karena seringnya kitamemusatkan perhatian pada suatu masalah. Karena seringnyakita memusatkan perhatian pada sesuatu yang tidakmenyenangkan itulah sehingga kita akhirnya dihantui oleh rasatakut. Sebab kita selalu memikirkan masalah yang jelek,masalah yang membahayakan dan masalah yang jelek, masalahyang tidak menyenangkan itulah sehingga kita kurang beranibertindak atau mendekati sesuatu yang kita takuti. Kata DoktorPaul, anda tidak mungkin gundah perihal sesuatu yangmenyenangkan, anda tidak mungkin terganggu walau tekananapapun menggencet anda. Bila anda memikirkan makananyang enak atau permainan sepak bola dan bukan perkarapengadilan, maka anda mungkin saja menghadapi seratusperkara pengadilan tetapi tidak terganggu oleh satu pun dariperkara pengadilan itu, karena pikiran anda berada di tempatlain. Bila kita gundah karena suatu masalah, kita harus dapatmengalihkan perhatian darinya. Ini sama dengan penglihatan.Bila saya memalingkan mata saya dari sesuatu yang tidakmenyenangkan, maka saya tidak akan menyenangkan,demikian kata Paul.E. Bercermin pada Orang-orang PemberaniBercermin pada orang-orang pemberani membuat kita menjadi orang yang juga mempunyai mental keberanian. Berpedomanlah bahwa orang lain bisamengapa kita tidak, oranga lain berani mengapa kita takut,orang lain sukses mengapa kita gagal, dan masih banyakrentetan kalimat seperti itu. Ingat dan selalu tanamkan dalam106hati akan kalimat yang bisa menumbuhkan pikiran-pikiranpositif. Misalkan selama ini anda merasa takut terhadap laba-laba. Maka tanamkan kalimat ini: “Orang lain banyak beranimenyentuh laba-laba, mengapa saya tidak?” Lalu ucapkankalimat betul-betul dan ulangi berkali-kali: “Orang lain beranimaka juga harus berani.” Dengan cara itu maka masalah rasa takut anda terhadaplaba-laba kemungkinan besar akan dapat teratasi. Setelah itucobalah perlahan-lahan menghadapi sesuatu yang menakutkanperasaan kita itu. Sadarilah bahwa seseorang yang kurangberani menghadapi masalah, lalu selalu minta ataumenggantungkan pertolongan orang lain, maka selamanya iatetap merasa khawatir terhadap masalah yang ditakuti. Memperbandingkan cara hidup seseorang dengan carahidup kita selama ini, memang dianggap juga menolong untukmenumbuhkan keberanian dan membunuh rasa cemas karenatakut. Artinya, banyak-banyaklah melihat gaya orang-orangyang mempunyai mental berani. Di samping itu sesuaikanmental anda dengan mental mereka, lalu tanyakan pada dirisendiri apakah gaya dan cara hidup anda selama ini jauhberbeda dengan cara hidup mereka? Ataukan ada kesamaan,dan lain sebagainya. Pengetahuan-pengetahuan danpengalaman memang diperlukan agar kita dapat bercemin padaorang-orang pemberani, kemudian kita dapat menirunya.E. Mengurangi Ketergantungan pada Orang LainManusia hidup memang saling menggantungkan pada orang lain. Sikap ketergantungan ini tidak dapat kita lepaskan dan kita ganti dengan hukum lain. 107Manusia hidup tanpa tolong menolong, maka tak mungkindapatmenikmati hidup ini dengan baik. Sejak lahir kita selalumenggantungkan diri untuk minta pertolongan pada orang lain.Tapi, semakin besar rasa ketergantungan seseorang pada oranglain, maka semakin melemahkan rasa keberanian untuk dapatmenjalani kehidupan. Orang yang selalu menggantungkandirinya pada orang lain, atau pada orang tuanya, maka merekacenderung merasa takut untuk menghadapi masalah sertaresiko kehidupan. Apakah anda khawatir akan, atau pernahmengkhawatirkan, kegagalan? Anda dan saya pasti punyajawaban untuk itu. Tetapi bagaimana kalau pertanyaan itu kitaajukan kepada seseorang yang: (a) melihat untuk meninggalkanHarvard Business School untuk terjun menjadi wirausaha diusia 19 tahun, (b) berhasil mengembangkan usahanya secarainternasional dalam waktu 10 tahun, (c) disebut majalah Forbessebagai pencetak 3.300 jutawan, (d) dan berulang kalidicantumkan namanya sebagai orang terkaya di dunia pada usiasekitar 35 tahun. Apakah jawabannya? Orang itu, Bill “Miscrosotf” Gates, menjawab“Mengkhawatirkan ancaman-ancaman kompetisi, justru bagianterpenting dari pekerjaan saya. Saya berkonsentrasi pada hal-hal itu, dan meyakinkan diri bahwa perusahaan waspadaterhadapnya. Ini adalah bagian dari budaya perusahaan untukmengartikulasikan ancaman yang kami hadapi. Bila sebuahperusahaan yang bergerak di bidang industri kompetitifmelupakan itu, ia pasti habis. Dalam industri perantik lunak, pelanggan menginginkansuatu perusahaan yang lebih cepat dibanding industri lain yang108saya tahu. Banyak perusahaan membuat peranti lunak sesuaikebutuhan masyarakat. Semua perusahaan peranti lunak,termasuk milik saya, tentu saja mengkhawatirkan kemampuanuntuk tetap berada di garis terdepan pasar. Tak ada tempatuntuk berpuas diri. Lagi pula, meski saham Miscrosoft adalah inventasi yangbagus, saya tetap mengkhawatirkan keinginan para pemegangsaham yang tak realistis. Jadi saya memang banyakmengkhawatirkan. Saya dibayar untuk itu.” Khawatir, cemas, gugup, was-was, ngeri dan paniktermasuk dalam kelompok emosi yang disebut takut, lawankata berani. Tetapi, pengakuan Bill Gates di atas tidakmembuatnya dapat disebut penakut. Ia bahkan termasukmanusia pemberani, karena dengan suka rela meninggakanbangku kuliahnya di Universitas Harvrd, untuk bersama PaulAllen mendirikan Microsoft di usia belia.F. Memiliki Motto untuk MajuAwal tulisan ini telah dikutip definisi manusia pemberani yang dibuat filsuf kondang Aristoteles ribuan tahun silam. Mereka bukanlah orang-orangyang tidak memiliki rasa takut, tetapi takut terhadap hal yangseharusnya (the right things), pada saat yang tepat (at the righttime), dengan cara yang benar (in the right way). Dengandemikian dapatlah dikatakan bahwa:1. Seorang pemberani tidak takut dicibir dan dicemoohkan orang, ia lebih takut untuk tidak bertindak sesuai dengan hati nurani dan keyakinannya. 1092. Seorang pemberani, sekalipun mungkin disukai orang, tidak takut ditinggalkan banyak orang, ia lebih takut tidak mengembangkan potensi, bakat-bakat untuk dan talenta yang dipercayakan Tuhan kepadanya.3. Seorang pemberani tidak takut kepada atasan (termasuk tentara, penguasa dan pemerintah), ia lebih takut melanggar prinsip-prinsip hukum-hukum moral, dan nilai-nilai etis yang dipercayainya.4. Seorang pemberani tidak takut menghadapi berbagai kemungkinan masa depan, ia lebih takut tidak berbuat yang terbaik hari ini.5. Seorang pemberani tidak takut menderita, ia lebih takut membangun kebahagiaan diatas penderitaan orang lain.6. Seorang pemberani tidak takut bekerja keras, ia lebih takut menjadi benalu dan parasit bagi masyarakatnya.7. Seorang pemberani tidak takut kehilangan gaji besar, ia lebih suka tidak mampu mengangkat derajat kehidupan orang-orang disekitarnya.8. Seorang pemberani tidak takut di PHK atau drop out dari pendidikan formal, ia lebih takut untuk memperbudak diri atau tidak belajar dari sekolah kehidupan.9. Seorang pemberani tidak takut gagal, ia lebih takut tidak mencoba peluang yang lewat didepan mata.G. Keberanian Membuat PerbedaanPentingnya memiliki keberanian untuk menjadi wirausaha sukses, juga ditegaskan oleh Pudi E. Chandra, MBA. Presiden Direktur Primagama Grupmerangkap Presiden Direktur Prima Enterpreneurship, yang110memulai usaha bimbingan belajar (bimbingan tes masukperguruan tinggi, khususnya negeri) dengan modal Rp. 300.000ini pernah menuliskan 4 kiat suksesnya, yakni : berani mimpi,berani mencoba, berani gagal, dan berani berhasil. Dengan katalain semua kiat sukses berwirausaha dikaitkan dengankeberanian. Dan ia membuktikannya dengan keberanianspektakuler mendirikan usaha bimbingan belajar sejak tahun1982 dan sekarang memiliki 108 cabang, tersebar di 62 kota,menjangkau 14 propinsi. Primagama memang tercatat sebagaisalah satu yang terbesar, sekalipun mungkin bukan yangterbaik, dalam bidang usaha pendidikan luar sekolah tersebut. Dalam skala yang berbeda-beda, Yanti, Kajir, Robert,Agung, Punky dan Suprapti, Sabar, dan Susi menunjukkankeberanian seperti yang dimaksudkan Purdi. Namun merekabukanlah orang-orang yang dilahirkan sebagai pemberani.Mereka menghadapi berbagai situasi dan pilihan berat dalamtahap-tahap kehidupan mereka. Dan pada setiap tahap merekabelajar untuk mengembangkan keberaniannya yang lebih besar. Mengingat keberanian merupakan salah satu pilar utamadalam upaya membangun karakter mulia, mereka pantas untukyakin bahwa kehidupan yang lebih baik, keberhasilan yanglebih besar, menanti mereka pada tahun-tahun mendatang(tentu saja sepanjang Tuhan berkenan menunjukkan kemurahanhati-Nya). Namun, sekalipun keberanian merupakan kiat suksesyang sangat penting dalam bidang kewirausahaan (juga dalamhampir semua bidang kehidupan), tetapi keberanian yang tidakdidukung oleh ide-ide cemerlang dan kreativitas dalammemproses ide-ide tersebut menjadi tindakan nyata, dapat 111berubah menjadi tindakan nekad dan konyol. Sebaliknya, jikaide-ide cemerlang dan kreativitas telah melahirkan peluang,tetapi tidak diikuti oleh keberanian mengambil risiko, makasemua itu menjadi berkurang nilainya dan hanya membuatorang banyak bicara tanpa bertindak apa-apa (dan ini punsesungguhnya mengandung risiko juga). Kembali ke konteks menuju Indonesia Baru, tiga kiatsukses berwirausaha yang telah dibahas merupakan kunci-kunci utama untuk melahirkan wirausaha bermental anti KKN.Ide dan impian yang menggugah hati, kreativitas tinggi denganmodal yang seadanya, dan keberanian untuk membuatperbedaan adalah hal yang sulit dikembangkan dalam kulturusaha Order Baru. Dan itulah sebabnya fondasi ekonomi yangdibangun selama 32 tahun ternyata rapuh. Jadi, utuk sementara dapatlah disimpulkan bahwawirausaha sukses memiliki ketiga hal utama tersebut sebagaimodal dasarnya. Mereka digerakkan oleh ide-ide dan impian(what to achieve and where to go – knowing the vision),mereka lebih mengandalkan kreativitas (calculating the cost-identifying the mission), dan menunjukkan keberanian untukmengambil risiko (paying the cost, character building –corporate culture). Selanjutnya mereka mendefinisikan maknakeberuntungan atau hoki.H. Mengelola Resiko UsahaKeberhasilan bisnis selalu dihadapkan pada adanya berbagai resiko yang harus dihadapi perusahaan. Resiko merupakan ketidakpastian tentang kejadianmasa mendatang. Resiko bersifat resiko murni yaitu resiko112yang melibatkan kemungkinan rugi atau tidak rugi, sepertiresiko kebakaran atau kecelakaan dan resiko spekulatif yaituresiko yang melibatkan kemungkinan untung atau rugi, sepertiinvestasi keuangan atau produk. Usaha perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidupnyaperlu dilakukan dengan mengelola resiko yang ada dengansuatu sikap efektif biaya melalui manajemen resiko.Manajemen resiko adalah proses penghematan daya hasil danset perusahaan dengan mengurangi ancaman kerugian yangdisebabkan oleh kejadian yang tidak dapat dikendalikan. Proses manajemen resiko melibatkan lima langkahsebagai berikut:1. Mengidentifikasi resiko dan potensi kerugian. Analisis kemungkinan resiko yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, misalnya kecelakaan pada saat pengiriman barang, proses produksi atau menjalankan tugas yang berisiko.2. Mengukur frekuensi dan keparahan kerugian dan dampaknya. Pengukuran dapat dilakukan dengan catatan terdahulu mengenai resiko yang pernah terjadi untuk menilai frekuensi dan dampak resiko.3. Mengevaluasi alternatif dan memilih teknik yang terbaik untuk menangani kerugian. Empat pilihan untuk menangani resiko seperti:1. Penghindaran resiko: praktek menghindari resiko dengan menurunkan atau menghilangkan partisipasi dalam sebuah kegiatan.2. Pengendalian resiko 113Praktek meminimalkan frekuensi atau keparahan kerugian dari kegiatan berisiko.3. Penyimpanan resiko Praktek penutupan kerugian perusahaan dengan dananya sendiri.4. Pemindahan resiko Praktek pemindahan resiko perusahaan ke perusahaan lain.4. Menerapkan program manajemen resiko Alat penerapan keputusan manajemen resiko tergantung teknik yang dipilih dan kegiatan yang sedang dikelola.5. Memonitor hasil Manajemen resiko merupakan kegiatan yang terus menerus, sehingga tindak lanjut menjadi hal yang penting. Manajer harus terus menerus memonitor resiko perusahaan, mengevaluasi ulang metode yang dipilih untuk menangani resiko dan mengubah bila diperlukan.I. Keberanian Pelaku usahaDalam buku Sukses Tanpa Gelar (Harefa : 1998) dituturkan kisah sukses eksportir belia bernama Sabar (tenun ikat dan batik) dan Suci (produk-produk laut).Secara ringkas kisah keberanian mereka sebagai berikut: Sabar mengambil keputusan dengan berani yangberdampak dramatis bagi kehidupannya. Ia hanya punya ijasahSMA dari Jawa Tengah, dan ketika memutuskan untuk belajarKarate di Jepang, ia nyaris tidak mampu berbicara dalambahasa Negeri Sakura itu. Setelah menikah, ia malu karenagajinya lebih kecil dari istrinya. Maka ia memutuskan kembalike Indonesia. Kemudian ia membuat keputusan spektakuler114lagi dengan mengajak istrinya untuk kembali ke New York,sementara tidak jelas bagaimana mereka mendapatkan nafkahuntuk hidup disana. Bahasa Inggris Sabar pun masih jauh darimemadai untuk bisa berkomunikasi dengan bule-bule lainnya.Ia berani meninggalkan cita-cita masa kecilnya untuk menjadipelatih Karate dan beralih menjadi wirausaha. Lalu keberanianberikutnya nampak ketika ia menggunakan nomor teleponrumah mertuanya untuk melayani pelanggan yang mengiramereka memiliki butik khusus. Dan masih banyak keputusan“gila” lainnya yang diambil oleh Sabar bertubi-tubi, termasukberulang kali menjadi pencuci piring di restoran dan berjualandi pasar kaget kaki lima. Hasilnya, dengan modal awal US$60(1985), ia berhasil menjadi pemasok pakaian dari bahan tenunikat dan batik (dari Bali) ke 1.650 butik terkemuka di Amerika(termasuk di Beverly Hills, tempat shopping bintang-bintangHollywood) dan Kanada. Ia sendiri punya Sabar Boutique diNew York dan Los Angeles. Suci dengan modal Rp 100.000,-. Tahun 1983menunjukkan keberaniannya dalam corak khas tersendiri. Dropout dari SMA Negeri I (Teladan), Yogyakarta, Susimenggelandang ke berbagai kota di Jawa dan Sumatera untukmencari nafkah. Tidak seperti kebanyakan remaja putriseusianya, ia berani menempuh jalan hidup yang totallydifference. Mencari harta karun di Nusakambangan, mencarisarang burung di hutan-hutan Sumatera, menyetir sendiri trukberisi ikan dari Pangandaran untuk dijual di Jakarta, pernahdilakukannya. Sebagai gadis Jawa ia sama sekali tidak njawani.Ia tak suka dandan dan cenderung tomboy, kecuali ketikahamil. Keberaniannya membuahkan hasil yang “seimbang”. Ia 115menjadi wirausaha sukses pengekspor udang, lobster, ikan dananeka produk laut lainnya ke Singapura, Jepang danHongkong. Lewat PT. Andhika Samudra Internasional danmerek dagang Susi Brand ia antara lain, menguasai 56% imporlobster di Jepang. Ia dengan mudah mendapatkan pinjamantanpa syarat sebesar 300 juta yen, dan ketika Letter of Credit(LC) perusahaan Indonesia banyak ditolak diluar negeri(karena krisis ekonomi sejak 1997), ia justru mudahmendapatkan 200.000 yen dari importir Jepang dalam bentukred close LC (April 1998). Susi juga memperjuangkan prosespengolahan tradisional untuk produk-produknya (non-chemicaltreatment), dicuci dengan air garam, disterilkan, dandibekukan. Pengusaha Jepang dan majalah perikanan terbesardari Autralia Austasia Aquaculture edisi 1996–1997mengaguminya.116BAB VIIIMEMPREDIKSI DAN MENILAIPELUANG PASAR”Kita tidak akan pernah menjadi besar apabila selalu berpikirkerdil, dan kita tidak akan pernah menjadi pemenang ketikakita tidak pernah bertarung”Memprediksi, menemukan dan menilai peluang pasar yang memiliki masa depan menguntungkan (prosfektus) tidaklah semudah membalikkan telapaktangan, apalagi bagi mereka yang baru memasuki dunia usaha.Selalu saja terbersit dalam pikiran kita, sudah tepatkah jenisusaha ini kita tekuni? Dapatkah keuntungan segera diraih?Mampukah kita memenangkan persaingan yang demikianketat? Seberapa besar resiko yang akan dihadapi? dan sejumlahpertanyaan investigatif lainnya. Bagian terberat dari memulai sebuah usaha terletak padaseberapa cepat dan tepatkah kita menemukan peluang usaha(pasar). Untuk persoalan yang satu ini kita harus memeras otak,mendayagunakan seluruh kemampuan kita sehingga mampudengan jernih memprediksi peluang usaha yang 117menguntungkan, kompetisi yang relatif rendah serta masadepan yang menjanjikan. Puluhan bahkan ratusan orang gagal dalam tahap ini, bisadikarenakan salah perhitungan, bisa dikarenakan persainganyang terlalu berat, juga bisa dikarenakan oleh kecerobohan, danfaktor-faktor lainnya. Pada tahap permulaan ini, seseorangyang akan memulai terjun ke belantara dunia usaha harusekstra hati-hati. Sebab setiap saat ancaman, rintangan danhambatan selalu menghadang di depannya. Dan salah satuuntuk memperkecil kegagalan dalam memulai usaha ini, kitaharus mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi sertamelakukan riset pasar secermat mungkin.A. Informasi untuk Menemukan PasarPara wirausaha selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar mereka. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebihbaik. Riset pasar dapat membantu kita untuk:1. Menemukan pasar yang menguntungkan2. Memilih produk yang dapat dijual3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran5. Merencanakan sasaran-sasaran yang realistik Tujuan dari riset pasar adalah mengumpulkan informasiuntuk pengambil keputusan. Banyak wirausaha membuatkesalahan, karena mendasarkan keputusannya pada perasaandan pendapatnya sendiri. Agar bertanggung jawab, keputusankita hendaknya didasarkan atas informasi terbaik yang tersedia.118Riset pasar akan membantu kita menemukan pasar baruyang dapat dimasuki, dan menemukan pelanggan baru dalampasar kita sekarang. Kita hendaknya mengetahui alasan-alasandari sukses atau kegagalan produk-produk kita yang sekarang,dan mengetahui tentang produk baru yang mempunyai potensimasa depan. Riset pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisissecara sistematik, atas informasi yang berkaitan denganpemasaran dan jasar. Melaksanakan riset pasar untukmenemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaanberikut, akan membantu kita menjadi lebih berhasil:1. Apakah yang merupakan kebutuhan sekarang dan potensial dari pelanggan kita?2. Pasar-pasar tambahan mana yang dapat dijelajahi?3. Bagaimana ciri-ciri khusus pelanggan kita?4. Apakah keistimewaan produk atau jasa kita dari yang dipunyai para pesaing kita?5. Sampai dimana keefektifan kegiatan promosi kita? Riset pasar berusaha menilai pasar kita secara ilmiah.Riset pasar juga merupakan suatu seni, karena berkaitandengan sikap orang yang selalu berubah-ubah. Dengan caramengumpulkan data pemasaran secara teratur dan obyektif,kita akan mampu mengetahui lebih banyak dan lebih baiktentang pasar-pasar kita. Besar, sedang atau kecil bisnis kita,tetap ada kebutuhan untuk menentukan sikap, pendapat dankepercayaan dari para pelanggan kita. Bisnis besar mungkin dapat menggaji ahli pemasaran.Namun, sebagai pemilik dari sebuah perusahaan kecil, kitamungkin tidak dapat menggaji seorang spesialis pemasaran. 119Namun kita haruslah mengetahui pelanggan kita dan mampumempelajari apa yang disukai dan yang tidak disukai serta polakonsumsi mereka, yang selalu berubah-ubah. Hanya dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kita dapatbelajar banyak tentang pelanggan kita. Bagaimana merekaberpakaian? Berapa umur mereka? Bagaimana statuspernikahan mereka? Berapa yang mempunyai anak?Pertanyaan-pertanyaan ini jelas, dan banyak pemilik dapatmemperoleh suatu kepekaan tentang pelanggan mereka,dengan memperhatikan pertanyaan-pertanyaan itu. Simpanlahcatatan itu selama seminggu dan dari kunci-kunci yangsederhana ini pelajarilah apa yang dapat kita ketahui tentangpelanggan kita. Riset pasar menyediakan data dan informasi pasar, yangkita butuhkan pada waktunya untuk:1. Mengurangi risiko bisnis.2. Mengenali persoalan dan problem potensial pada pasar kita yang sekarang.3. Mengenali peluang pasar yang baru.4. Memperoleh informasi dan fakta tentang pasar kita untuk membantu kita dalam membuat keputusan yang lebih baik dan membuat rencana tindakan.B. Melaksanakan Riset PasarMungkin sekali kita sadar terlibat dalam riset pasar dalam kegiatan manajemen rutin kita. Umpamanya, kita mungkin memeriksa barang yangdikembalikan, untuk mengetahui sebabnya. Mungkin kitasedang menanyakan pelanggan lama, mengapa mereka berhenti120membeli dari toko kita. Mungkin kita mempelajari iklanpesaing kita, untuk mengetahui bagaimana upaya merekamenjual produk. Riset pasar hanya membuat proses ini lebih teratur. Risetpasar hanya menyediakan suatu kerangka, yangmemungkinkan kita menilai arti informasi tentang pasar-pasarkita, yang kita kumpulkan secara obyektif. Langkah-langkahberikut melukiskan proses riset pemasaran:1. Rumuskan persoalannya;2. Lakukan penelitian pendahuluan;3. Rencanakan risetnya?;4. Gunakan sumber daya kita sendiri;5. Gunakan sumber-sumber dari luar;6. Tafsirkanlah data;7. Buatlah keputusan; dan8. Terapkan dan tinjaulah kembali keputusan kita.C. Perumusan PersoalanKita harus dapat mengidentifikasi permasalahan umum secara jelas dulu, sebelum menentukan masalah pemasaran yang khusus ditentukan, merumuskanpertanyaan riset, dan menentukan tipe-tipe pemecahan secaraumum. Sebelum melaksanakan sebuah riset, kita haruslahmengetahui pertanyaan-pertanyaan apa yang harus diajukan.Setelah merumuskan problem utama kita, cobalah mengenalisemua faktor-faktor yang mungkin telah menyebabkan ataumempengaruhi problem itu. 121D. Lakukan Penelitian PendahuluanSebuah penelitian pendahuluan akan membantu kita untuk merumuskan persoalan kita. Kita dapat juga mengembangkan dan mentes pemecahan-pemecahansementara. Pengkajian selanjutnya mungkin dapatmengidentifikasikan pemecahan potensial lainnya. Pada faseini, tentukanlah apakah diperlukan riset selanjutnya, danapakah hasil-hasil yang potensial sesuai dengan waktu, biayadan usaha yang dikeluarkan.E. Rencana RisetMenjelang kita mulai perencanaan riset tersebut, kita harus sudah mempunyai pemahaman yang baik atas persoalannya dan fakta yang berpengaruh, yangdapat diperoleh. Problem serta fakta yang berkaitan, akanmembantu kita menentukan teknik-teknik yang digunakanuntuk mengumpulkan data dan menemukan pemecahannya.Teknik-teknik pengumpulan data meliputi daftar pertanyaansurvei, teknik kuantitatif khusus dan pengukuran pasar.Pelbagai jenis riset pasar mencakup analisis statistik, analisispenjualan, survei, riset observasi dan riset eksperimental.F. Gunakan Sumber Daya Kita SendiriSebelum mempertimbangkan sebuah riset pasar, perhatikan dulu informasi yang tersedia bagi kita. Catatan dan files mengenai pelanggan akan sangatmenolong. Pelajarilah catatan penjualan, penerimaan, daftarkeluhan dan catatan kumulatif lainnya. Informasi ini dapatmembantu dalam mengetahui dimana pelanggan tinggal dan122bekerja, pola konsumen mereka, apa yang mereka beli,bagaimana mereka membeli, kapan mereka membeli dandimana mereka membeli. Memelihara hubungan yang baikdengan pelanggan (pasar) kita akan membantu kita dalammenentukan kebutuhan pelanggan kita yang berubah-ubah.Biaya semua informasi initidak besar atau sama sekali tanpabiaya dan dapat sangat berguna bagi kita.Karyawan kita mungkin juga mempunyai informasi berhargatentang sikap-sikap dan pendapat-pendapat pelanggan kita.Usahakan agar para karyawan kita menyimpan catatan tertuliskeluhan pelanggan, yang kehabisan persediaan, barang-barangyang diminta pelanggan, dan komentar oleh pelanggan ataspelayanan kita. Berbicara dengan karyawan kita tentanghubungan mereka sehari-hari dengan pelanggan dapatmemberikan kepada kita perspektif yang berbeda tentangprosedur pemasaran.G. Gunakan Sumber Daya dari LuarSekali kita telah memperoleh keterangan-keterangan dari sumber-sumber di dalam organisasi kita, mungkin kita akan memerlukan sumber-sumber di luar bisnis kita.Terdapat sejumlah terbitan mengenai riset pasar, termasukartikel, publikasi survai, majalah, laporan dan buku, yangsemuanya dinamakan “rujukan tak langsung”. Rujukan taklangsung dapat diperoleh dari perpustakaan, badan-badanpemerintah, lembaga-lembaga pendidikan, penjual buku danpenerbit. Informasi yang dikumpulkan dari rujukan tak langsungseharusnya dapat membantu dalam mengorganisasi proyek 123riset pasar yang sesungguhnya. Proyek ini dapat menghasilkanriset langsung, yang bentuknya sederhana seperti memberikankuesioner pada semua pelanggan yang datang ketempat kitadan kemudian meringkaskan hasil-hasilnya. Pengkajian secaracanggih dapat dirancangkan dan dilaksanakan oleh organisasiriset, namun biayanya mungkin akan tinggi.H. Tafsirkanlah DatanyaMeskipun mengumpulkan data adalah sebagian dari kegiatan riset pasar kita, pemecahan yang efektif atau suatu persoalan pemasaran ditentukan olehpenafsiran datanya. Penting mengetahui arti data, danbagaimana data itu dapat dipakai untuk membuat keputusanyang dilkitasi oleh adanya informasi.I. Buatlah KeputusanKeputusan kita dipengaruhi oleh penafsiran kita, namun memperhitungkan semua faktor terwujud, dan pendapat kita tentang pengkajian riset tergantungpada kita. Jika perasaan kita sesuai dengan penafsiran data, kitaakan lebih yakin akan keputusan kita. Jika pendapat kitaberbeda dari penafsiran data, maka diperlukan analisis lebihlanjut.J. Terapkan dan Tinjaulah Kembali Keputusan KitaLangkah terakhir dalam melaksanakan sebuah riset pasar, adalah menerapkan keputusan kita dan meninjau hasilnya. Hanya dengan cara inilah, kita dapat secaratepat menentukan hasil keputusan kita. Sebagai akibat dari124keputusan kita, mungkin kita harus melaksanakan pengkajianselanjutnya. Data penilaian kita dapat digunakan untukmelaksanakan pengkajian pemasaran yang lain. Dalampenelaahan riset pemasaran, mungkin kita ingin menanyakanpertanyaan berikut pada diri kita sendiri :1. Apakah sasaran-sasaran bisnis saya?2. Bagaimana gambaran pelanggan saya?3. Bagaimana permintaan pelanggan saya tentang bisnis saya?4. Bagaimana permintaan saya tentang pesaing saya?5. Bagaimanakah strategi produk saya?6. Bagaimanakah strategi harga saya?7. Bagaimanakah strategi promosi saya?8. Apakah lokasi bisnis saya dapat dibenarkan dalam rangka melayani pelanggan saya?K. Mengembangkan Usaha BaruSalah satu keputusan yang penting terdapat dalam pemilihan barang-barang dan jasa-jasa yang akan ideal. Bisnis kecil dimulai karena adanya suatu kebutuhanyang terpenuhi, dan untuk menganalisisnya dapatmenggunakan beberapa berikut ini:1. Memperkenalkan Produk-Produk Baru Menilai potensi keberhasilan dari suatu barang barumerupakan suatu kegiatan yang sukar, tetapi perlu. Pertanyaan-pertanyaan berikut akan membantu kita mengenali peluang-peluang pasar suatu produk tertentu:a. Apakah produk itu terdapat dalam suatu industri yang bertumbuh? 125b. Apakah permintaan produk itu dimasa depan akan bertumbuh, tetap atau berkurang?c. Bagaimanakah sifat persaingan kita?d. Sampai dimanakah kita tergantung kepadapara pembekal dan bisnis yang berhubungan dengan itu?e. Apakah kita memiliki cukup dana, untuk membiayai pengeluaran yang diperlukan dalam memperkenalkan produk baru itu untuk paling sedikit selama setahun?f. Apakah kelemahan-kelemahan khusus dari produk baru itu?g. Dalam hal-hal apakah produk itu serupa dengan atau berbeda dari produk para pesaing?h. Bagaimanakah kita dapat meluaskan daerah pemasaran produk?i. Sampai dimanakah sumbangan pemasaran terhadap sukses produk?2. Data Sensus Kebanyakan pemerintah menerbitkan statistik mengenaiperekonomian negara. Sumber informasi ini tidak digunakansecara efektif oleh kebanyakan wirausaha. Banyak informasiyang tersedia ini tidak langsung berkaitan dengan pengetahuankita tentang peluang psaar baru kita. Namun, data ini akanmembuat kita lebih kaya informasi. Informasi tentang pasar perlu sekali dalammengoperasikan suatu bisnis kecil dan menghadapi persaingandan bisnis yang lebih besar. Sensus memberikan kita masukanstatistik untuk memecahkan problem-problem yang akan126membantu kita dalam mengambil keputusan gunameningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran kita. Statistik sensus itu lengkap dan terperinci, dan kita harusmenafsirkannya. Menyatakan kebutuhan kita akan informasidalam bentuk pertanyaan mengenai calon pelangganmerupakan suatu cara yang baik untuk menata pikiran kita.Sebuah contoh pertanyaan mungkin berbunyi seperti berikut :Daerah geografis mana yang memberikan peluang paling baikuntuk memperoleh pelangan baru? Dalam mengusahakanjawaban atas pertanyaan ini, informasi yang ditarik dari tabel-tabel sensus dapat langsung bermanfaat seperti perhitunganpenduduk, pendapatan besarnya keluarga, dan pekerjaan.Detail-detail ini dicatat untuk daerah-daerah tertentu dalamsuatu negara. Daerah penjualan dapat ditentukan dengan data sensusitu. Sekali daerah penjualan ditentukan, maka data sensus dapatmempermudah dalam menentukan kuota penjualan yangsepadan. Sebuah pengkajian laporan sensus yang terperinci daritingkat penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan kepadatanpenduduk disetiap wilayah dari setiap anggota staf penjualan,dapat menjadi petunjuk untuk mengukur potensi penjualan. Beberapa produk termasuk dalam sensus itu.Umpamanya, sensus perumahan mungkin mengandung statistiktentang peralatan rumah, seperti mesin cuci dan lemaripendingin. Jika tidak terdapat angka-angka sensus untuk jenisproduk kita, gunakanlah data yang berkaitan. Penitikberatanpada produk tertentu juga merupakan prospek yang baik bagisuatu produk yang mirip dan kita dpaat menarik kesimpulan-kesimpulan tentang potensi pasar kita dari situ. 127Dalam memperkenalkan produk-produk baru, kita dapatmenggunakan data sensus dengan dua cara. Pertama-tama,bisa timbul saran-saran akan produk-produk baru, karenastatistik mencerminkan gaya hidup dari pelanggan. Kedua,statistik dapat digunakan untuk dalam hubungan dengan tespemasaran. Dari sensus kita dapat mengetahui karakteristikdemografis seperti jamur, jenis kelamin, kebangsaan dan statusperkawinan, yang semuanya bisa membantu dalam memilihkota-kota untuk test pasar. Pengalaman dari suatu pabrik pengepakan dagingmemberikan contoh dari penggunaan data sensus dalampengembangan produk baru. Pemilikannya mendapat informasibahwa statistik untuk daerah penjualannya menunjukkansejumlah pendingin rumah(home freezers) yang amat besar. Inidilihatnya sebagai suatu pasar baru: potongan daging yangdijual dalam jumlah besar untuk disimpan dalam pendinginrumah.3. Menggunakan Data Sensus Data sensus dapat membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang prosedur pemasaran kita:1. Bagaimanakah kondisi ekonomi dan bisnis dalam suatu daerah geografis tertentu?2. Kota-kota manakah yang paling cocok untuk melaksanakan survei pemasaran?3. Manakah daerah pemasaran utama untuk produk-produk tertentu?4. Bagaimanakah pendapatan, pola konsumsi dan produk yang digemari orang-orang dalam suatu lokasi tertentu?1285. Faktor-faktor manakah yang menentukan daerah pemasaran kita?6. Bagaimanakah status dan pekerjaan penduduk dari suatu daerah tertentu?7. Bagaimanakah ciri-ciri dari pendapatan dan kebiasaan berbelanja orang-orang ini? Data sensus mungkin mengandung informasi terperincidari pemasaran untuk daerah eceran, perdagangan besar danjasa. Informasi ini mengandung juga data tentang penjualan,penyerapan tenaga kerja dan pembayaran gaji. Nilaisesungguhnya dari data ini terletak pada cara menilainya danmenerapkannya untuk kebutuhan-kebutuhan khusus kita. 129BAB IXRENCANA PEMASARAN”Bisnis dan persaingan adalah dua sisi dari satu keping matauang. Menjalankan bisnis berarti menghadapi persaingan.Persaingan lebih berpotensi dimenangkan jika didahului olehperencanaan yang matang. Sedangkan bisnis tanpaperencanaan lebih berpotensi mengalami kegagalan”A. Ruang Lingkup RencanaSebelum menyusun marketingplan, seorang wirausaha harus mengetahui dan memahami konsep-konsep pemasaran, serta telah mengumpulkan berbagaiinformasi pendukung dalam rangka mengembangkan rencanapemasaran bisnis atau usahanya. Sebagai langkah awalmenyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaanberikut:1) Where have we been ?2) Where do we want to go ?3) How do we get there ? Pertanyaan di atas perlu diidentifikasi dan dijawab,pertama: dari mana kita memulai? Untuk itu harus diperhatikanlatar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan130perusahaan, bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimanapeluang dan kendala yang dihadapi. Langkah ini dapatdilakukan dengan membuat analisis lingkungan internalmaupun eksternal bisnis, berdasarkan alat bantu analisis SWOT(Strenghts, Weeknesses, Opportunities dan Threats). Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perluditetapkan sasaran marketing untuk masa yang akan datang,dengan dukungan riset pasar untuk mengetahui pasar sasarandan usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka. Lalubagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkanstrategi perusahaan. Mungkin juga perlu dilakukan penelitianpemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan untukpelaksanaan rencana ini. Apa yang dimaksud dengan marketing plan? Themarketing plan includes a situation analysis that in large partcomprises a market apportunity analysis and an assessment ofthe existing or potential businesses strenght, weeknesses,threats, and apportunities in the marketplace. Marketing Plan adalah merupakan bagian dari businessplan. Perencanaan yang harus disiapkan seperti meliputianalisa situasi perusahaan dan lingkungannya analisa danpenilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yangdihadapi dipasar. Juga harus digambarkan sasaran konsumendan strategi pemasaran yang digunakan. Jadi inti kegiatan dari marketing plan ini ialah:1. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar2. Pengembangan sasaran pemasaran3. Menetapkan strategi pemasaran4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan 131Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harusmemenuhi beberapa informasi dan data dengan kriteria sebagaiberikut:1. Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa terget market, dimana lokasi mereka, berapa besar kemungkinan daya serapnya.2. Bagaimana teknik promosi yang efektif.3. Bagaimana perubahan harga dipasar.4. Bagaimana saluran distribusi.5. Bagaimana keadaan saingan.6. Bagaimana S W O T dari perusahaan.7. Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti: sumber daya manusia, keuangan, bahan baku, fasilitas produksi, pemeliharaan, distribusi dan sebagainya. Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatanyang amat penting dalam operasional suatu bisnis. Tidak peduliapakah bisnis anda bergerak dalam sektor industri kecil, tingkatmenengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalambidang perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan,atau mungkin juga anda bergerak dalam bidang penjualan jasa,transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreasi,dan sebagainya, pemasaran menempati posisi utama.B. Memahami Konsep A I D A + SBerkembangnya konsep pemasaran modern semakin memperluas khasanah ilmu pemasaran, yang salah satunya adalah konsep AIDA+S. Mengelola bisnis132yang siap bersaing dalam pasarnya menuntut kemampuanseorang wirausaha untuk memahami dan menerapkan konsepAIDA + S.AIDA + S merupakan singkatan dari: A = Attention I = Interest D = Desire A = Action S = Satisfaction Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yangdilaksanakan oleh bisnis agar dapat menarik perhatian danmempertahankan loyalitas konsumen/langganan. Konsep iniperlu diterapkan dalam menjalankan bisnis denganmengembangkan strategi dan kegiatan yang diarahkan atasdasar AIDA+S. Misalnya strategi dan kegiatan membuat suatuproduk yang memuaskan konsumen, strategi dan kegiatanpromosi, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoanatau kegiatan-kegiatan lainnya. Secara umum konsep ini dapat digambarkan sebagaiberikut, pertama kali konsumen berhubungan denganperusahaan tentu muncul lebih dahulu perhatian (Attention)misalnya pada saat konsumen lewat didepan sebuah toko.Konsumen tersebut memperhatikan satu jenis barang yangdipajangkan di etalase depan toko. Kemudian konsumentersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk kedalamtoko. Setelah masuk kedalam toko dia mencari pelayan danminta diambilkan barang yang dia ingini. Ini berartikeinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian diamenanyakan berapa harganya, lalu tawar-menawar, cocok 133harga langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawapulang ke rumah lalu dipakai (seandainya bentuk pakaian ataudimakan kalau bentuk makanan). Setelah barang tersebutdikonsumsi maka muncul dua kemungkinan konsumen tersebutpuas atau tidak puas (Satisfaction). Tujuan dari setiap pemasaran ialah kepuasan bagikonsumen. Jika konsumen puas terhadap barang tersebut atauterhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen akanmelakukan pembelian ulang (Loyal). Jika konsumen tidak puasmaka dia tidak akan melakukan pembelian ulang dan akanmemberikan reaksi negatif serta akan menginformasikan reaksinegatif itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehinggapemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal inidapat menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.C. Konsep Pemasaran bagi WirausahaMengapa wirausaha harus melaksanakan konsep pemasaran (Marketing Concept?) Sebelum menjawab pertanyaan ini marilah kita telusuriperkembangan beberapa konsep pemasaran.1. Konsep Produk (Product Concept) a. Orientasi Pada Produk (Product Concept) Pada saat barang masih langka dipasar, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen, produsen hanya membuat barang dengan to please oneself, hanya menuruti bagaimana selera produsen sendiri. Produsen hanya melihat ke cermin, tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya134memperhatikan wajahnya saja, yaitu orang membuat produk yang cocok dengan kemauannya. Lain halnya melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan, produsen memperhatikan orang lain. Mengapa kaum produsen menganut product concept ini? Karena produsen mendasarkan pemikirannya pada premis-premis berikut: 1 Konsumen akan lebih memperhatikan mutu berbagai barang sebelum mereka membeli. 2 Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang. 3 Konsumen selalu mencari barang dengan mutu baik. 4 Produsen harus selalu menjaga mutu untuk mempertahankan langganan.b. Orientasi Penjualan (Selling Concept) Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, dengan berbagai teknik promosi. Hal yang penting disini adalah adanya kegiatan promosi secara maksimal. Paham dari konsep ini ialah, konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka dirangsang untuk membeli. Promosi besar- besaran adalah merupakan ciri khas dari selling concept. Premis yang mendasari konsep penjualan ini ialah: 1. Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak penting oleh karena itu mereka harus didorong untuk membeli. 2. Konsumen dapat dipengaruhi oleh stimulasi promosi. 1353. Tugas produsen ialah mendorong penjulan. c. Orientasi Pasar (Marketing Concept) Di sini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi. Akan tetapi, produsen memusatkan perhatian pada selera konsumen, produsen memperhatikan needs and wants dari konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat cermin tetapi dia melihat jendela. Dengan melihat jendela berarti dia memperhatikan orang yang berada di luar bagaimana gerak-gerik, perilaku dan kebiasaan- kebiasaan, selera konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen, tetapi juga memperhatikan apa keinginan konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tetapi yang mengharapkan sesuatu dari barang itu, ini yang disebut dengan wants, yaitu ada sesuatu yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat dipuaskan, maka kegiatan marketing perusahaan akan mencapai sukses. Premis yang mendasari konsep pemasaran ini ialah: 1. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs dan wants nya. 2. Konsumen dapat dikelompokan berdasar needs dan wants nya. 3. Tugas organisasi ialah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran yang efektif. Keinginan produsen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam arti ingin memberi136kepuasan dapat dibaca dari semboyan promosi yang dilancarkan oleh produsen yang berbunyi antara lain: 1. Kepuasan anda dambaan kami. 2. Jika anda puas beri tahu teman, jika anda tidak puas beritahu kami. 3. Semboyan kami adalah kepuasan langganan. 4. Kami ada karena anda.d. Orientasi Pada responsibility atau Pemasaran Berwawasan Sosial Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. Karena banyaknya kritik dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari masyarakat melalui lembaga konsumen, maka perusahaan harus mempunyai rasa tanggung jawab moral, untuk melayani masyarakat sebaik- baiknya. Tanggung jawab sosial ini dalam arti luas, harus menghasilkan barang yang baik tidak merusak kesehatan masyarakat. Menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab, selalu menjaga kebersihan air dan kebersihan udara dari ancaman polusi, mengurangi kebisingan oleh mesin pabrik. Semua ini harus dalam rangka menciptakan suasana kehidupan yang baik dan tentram dengan penuh rasa tanggung jawab tidak mementingkan keuntungan perusahaan semata. Premis yang mendasari pemikiran produsen untuk mengembangkan responsibility ini ialah: 1) Gejala konsumerisme (gejala protes dari konsumen terhadap ketidakpuasan yang dilakukan 137oleh produsen atau oleh penjual) akan muncul apabila masyarakat memperoleh barang yang tidak baik dan mendapat layanan kurang memuaskan. 2) Masyarakat selalu menuntut tanggung jawab organisasi, begitu mereka mendapat perlakuan yang kurang baik dan bila ekosistem mereka terganggu. 3) Anggota masyarakat selalu menghendaki jaminan keselamatan terutama terhadap komoditi yang mereka beli. Pada tingkat ke-4 ini menajemen pemasaran, harusmemusatkan kegiatannya pada bagaimana menciptakan, danmenawarkan barang untuk perbaikan mutu kehidupan, bukanhanya sekedar menawarkan barang yang memenuhi selerakonsumen. Dalam hal ini seakan-akan terdapat dua hal yang berbedakepentingannya, yaitu: keinginan produsen untuk memenuhiselera konsumen yang beraneka ragam di suatu pihak, dandilain pihak ingin menjaga kelestarian lingkungan. Beberapacontoh dapat dilihat penggunaan sampul-sampul plastik yangpraktis, enteng, indah yang sangat disenangi oleh konsumenakan tetapi sangat mencemari lingkungan. Barang-barangplastik tidak dapat hancur dialam terbuka sehinggamenyebabkan penumpukan sampah yang dapat merusakkesuburan tanah, menyumbat resapan air atau menyumbatsaluran air sehingga menyebabkan banjir. Juga makanan fastfood, yang rasanya enak, cepat saji, lezat, namun tidak sehatkarena kandungan lemaknya tinggi. Industri minumanmenggunakan botol-botol plastik sekali pakai. Padahal dulunya138minuman menggunakan botol yang dapat digunakan beberapakali pakai. Penggunaan botol plastik yang begitu banyak sangatmengotori lingkungan sekitarnya. Contoh lain misalnya serbuk deterjen yang sangatdigemari oleh ibu-ibu rumah tangga yang dapat mencuci lebihcepat dan lebih bersih. Akan tetapi, produk ini akan sangatmencemari aliran sungai yang dapat mematikan ikan-ikan didalam sungai. Juga serbuk ini berbau sangat busuk kalaudirendam beberapa malam. Kemudian ada pula usaha dari produsen untukmengumpulkan kembali botol-botol atau kaleng-kaleng bekasminuman dengan membelinya dari para pemulung, akan tetapipelaksanaannya kurang efektif. Namun disini tampak adaperhatian para produsen bertanggung jawab dalammelestarikan lingkungan. Inilah yang dimaksudkan dengan TheSocietal Marketing Concept. Definisinya: The SocietalMarketing Concept holds that the organization’s task is todetermine the needs, wants, and interest of target markets andto deliver the desired satisfaction more effectively andafficiently than competitors in a way that preserves enhancesthe consumer’s and the society’s well-being. (Philip Kotler,1997:27). Artinya konsep marketing yang berwawasan sosialadalah konsep yang berusaha memenuhi kebutuhan keinginandan minat konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasankonsumen secara efisien dan efektif dan membuat kehidupanmasyarakat menjadi lebih baik. 139D. Arti Pentingnya PelangganBerdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dunia bisnis sangat perlu memperhatikan pelanggannya. Tugas utama perusahaan adalah untukmenciptakan pelanggan. Pada saat ini perusahaan salingbersaing memperebutkan para pelanggan. Dalam situasi buyersmarket (pembeli menjadi raja), perusahaan harus berjuanguntuk mencari dan memelihara langganannya. Untukmemelihara langganan maka tentu saja langganan harusmemperoleh kepuasan melalui nilai lebih yang diterimanyadibandingkan dengan uang yang dia keluarkan untukmemperoleh sesuatu barang. Nilai yang diterima oleh pelanggan adalah selisih daritotal customer value dikurangi dengan total customer cost.TCV berarti sejumlah manfaat yang diperoleh oleh pelanggandari suatu produk atau jasa yang dibelinya sedangkan TCCadalah sejumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan olehpelanggan untuk memperoleh produk atau jasa tertentu. Misalnya seseorang berbelanja barang ke suatu tokotertentu. Dia mengharapkan sejumlah nilai yang akan diperolehyaitu berupa mutu barang tersebut, harga murah, layanan tokomemuaskan, kemudahan mencari dan memilih barang di tokotersebut kemudahan dan rasa aman parkir kendaraan, rasanyaman didalam toko, dan dia mengeluarkan sejumlah uanguntuk memperoleh nilai-nilai tersebut. Jika dibandingkanantara total nilai yang diperoleh dengan total nilai uang yangdia keluarkan lebih menguntungkan maka dia akanmemperoleh kepuasan.140Kepuasan atau statisfaction yang dimaksud adalahstatisfaction is a person’s feelings of pleasure ordisappointment resulting from comparing a produc’t perceivedperformance (or outcome) in relation to his or herexpectations. (Philip Kotler, 1997:40) Artinya kepuasan adalah rasa senang, lega, atau kecewapelanggan yang membandingkan kesannya terhadap produkatau jasa yang dia beli dihubungkan dengan manfaat yang diaharapkan. Untuk menjaga kepuasan langganan tersebut makaperusahaan mencoba melakukan apa yang disebut denganintegrated marketing (pemasaran terpadu). Philip Kotlermenyatakan bahwa: When all the company’s departments worktogether to serve the customer’s interests, the result isintegrated marketing. Jadi integrated marketing ini berartisuatu keterpaduan diantara para keryawan secara bersama-sama memberikan pelayanan yang memuaskan kepadakonsumen. Oleh sebab itu, seorang pemimpin perusahaan (seorangwirausaha) harus membenahi, mendidik para karyawannyaagar semua mempunyai arah, sikap, sasaran untuk memuaskankonsumen. Misalnya bagian produksi harus membuat barangsebaik mungkin menghindari cacat yang ada pada produk yangdihasilkan, demikian juga karyawan yang ada dibagian depanyang berhubungan dengan pelanggan harus memberikanpelayanan sehingga menimbulkan kesan sebaik mungkin. Contoh pemasaran terpadu ini dapat dilihat padapemasaran jasa. Pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan 141pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal daninteraktif. External marketing describes the normal work done bythe company to prepare, price, distribute, and promote theservice to customers. Intenal marketing describes the workdone by the company to train and motivate is employees toserve customers well. Interactive marketing describes theemployees skill in serving the client. Artinya pemasaran eksternal berarti kegiatan yangdilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga,mendistribusikan dan mempromosikan produknya atau jasanyake konsumen. Pemasaran internal berarti pekerjaan yangdilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan mendorongkaryawannya agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya.Pemasaran interaktif berarti keterampilan karyawan untukmelayani langganan. Contoh pemasaran interaktif adalah jasa seorang dokterahli bedah. Secara teknis pasien mengharapkan pembedahantersebut berjalan sukses akan tetapi juga pasien mengharapkanhal-hal yang lain, misalnya keramahan, perhatian danpenampilan yang meyakinkan dari dokter bedah tersebutsehingga menyenangkan hati pasien. Jadi dalam dalam hal inisangat penting pelayanan dalam bentuk “high touch” yang jugasama baiknya dengan “high tech”. High tech berartipenggunaan perangkat teknologi canggih sedangkan hightouchsentuhan-sentuhan profesional yang diberikan olehpelayanan terhadap pelanggan. Jika digambarkan pemasaraninternal dan eksternal dapat dilihat sebagai berikut:142
Hasil Pencarian Berani Memulai Berani Sukses
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Salah satu Filsuf mengatakan bahwa tugas yang besar, membutuhkan tanggung jawab besar pula.
Minggu, 21 Februari 2021, bertepatan dengan 2 tahun saya mengundurkan diri dari dunia perkuliahan. Gegara ilmu Filsafat yang saya pelajari di dunia akademik, saya pun dibutakan oleh angkara logika.
Logika saya waktu itu adalah tanpa menyelesaikan dunia perkuliahan pun, saya masih bisa bekerja. Melalui dunia pekerjaan, saya akan mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang saya peroleh akan memberikan kebahagiaan.
Kebahagiaan di dalam dunia pekerjaan, tidak serta merta memberikan kenyamanan absolut. Absolutisme kebahagiaan ternyata membutuhkan tanggung jawab besar. Pilihan untuk mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, memantik adrenalin saya untuk berani bertanggung jawab.
Berani memulai, berani mengakhiri adalah nadi dari semangat saya. Tapi, seiring dengan perjumpaan di dalam dunia pekerjaan, saya banyak belajar hal baru. Salah satu insight yang saya dapatkan dari rekan kerja adalah semangat untuk meng-upgrade pendidikan.
Upgrade pendidikan adalah hal mutlak di dalam dunia pekerjaan. Tatkala saya melihat lowongan kerja di manapun, kualifikasi yang dibutuhkan adaalah minimal S1.
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan memang tak mudah. Tapi, berbekal pendidikan yang memadai, kita akan menggenggam masa depan di telapak tangan.
Menarik salah satu tendensi yang saya temukan di dalam keseharian mahasiswa. Di mana, sewaktu masih kuliah, pingin cepat wisuda ataupun keluar. Tujuannya adalah bekerja. Lalu membahagiakan orangtua dengan penghasilan yang kita dapatkan di dunia kerja.
Sementara, para pekerja pingin kuliah lagi. Rupanya logika kita selalu bertolak belakang dengan realita. Terutama saya yang mengalami perasaan demikian. Saya pun tidak tahu, apakah anda pernah mengalaminya atau tidak?
Yang pasti, di panggung inilah saya penguasa absolut. So, saya bebas menulis. Menulis sesuai apa yang saya alami. Memang tak mudah, menulis kelemahan di dalam ruang publik. Tapi, lebih baik menulis kelemahan dengan jujur. Karena tidak semua orang menulis jujur dengan dirinya sendiri.
Lihat Diary Selengkapnya
Lalu, apa yang bisa dipetik oleh pembaca dari kisah hidup saya? Teruntuk mahasiswa, selagi masih punya kesempatan, jangan pernah sia-siakan kebaikan dari orangtua. Karena pikiran kita dengan logika apapun, akan selalu terbentur di dalam dunia kerja atau realita hidup.
Memang, ilmu pengetahuan yang kita dapatkan di dunia perkuliahan tidak menjamin keberhasilan kita di dunia kerja. Tapi, setidaknya kita sudah memiliki softskill dan hardskill selama menekuni ilmu pengetahuan di dunia perkuliahan.
Karena yang menentukan keberhasilan kita di dunia kerja adalah softskill dan hardskill yang kita miliki.
Setelah sekian lama saya bergelut dengan angkara logika filsafat, akhirnya saya pun mendapatkan pencerahan dari sharing lintas profesi, budaya di dunia kerja. Terutama upgrade pendidikan.
Berani memulai, berani mengakhiri. Karena saya sudah berani mengundurkan diri dari dunia perkuliahan, saya pun harus berani mempertanggungjawabkan pilihan saya. Senada anda mahasiwa, berani memasuki dunia perkuliahan, berarti berani menyelesaikan perkuliahannya tepat pada waktunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Diary Selengkapnya
Saat menginjak usia 25 tahun mungkin sebagian orang akan merasa bahwa kita sudah harus merencanakan tabungan masa depan, menikah, mulai menata hidup, dan lain sebagainya. Sebelum mencapai usia 25, aku sudah mencoba memperjuangkan segalanya. Dalam artian, aku sudah mencoba untuk bekerja meski tidak benar-benar nine to five. Aku mencoba berbincang dengan diriku sendiri dan meyakini bahwa aku memang menyukai apa yang sedang aku kerjakan sekarang. Aku senang dan nyaman dengan pekerjaanku sekarang tapi aku juga merasa butuh warna baru dalam hidup. Di sisi lain, tidak mudah untuk bisa memulai hal baru, karena sesuatu yang familiar memang akan selalu terasa lebih nyaman sebenarnya.
Aku senang dan nyaman dengan pekerjaanku sekarang tapi aku juga merasa butuh warna baru dalam hidup. Di sisi lain, tidak mudah untuk bisa memulai hal baru, karena sesuatu yang familiar memang akan selalu terasa lebih nyaman sebenarnya.
Selama ini aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan orang lain di atas kebutuhanku pribadi. Aku seringkali mengalah untuk kepentingan orang lain. Terkadang ada situasi yang aku pun bingung bagaimana cara menanggapinya, tapi pada akhirnya aku tetap berusaha sebaik mungkin untuk hadir saat dibutuhkan. Tapi tahun lalu aku mulai berpikir, iya aku memang menikmati membantu orang lain, tapi aku juga mulai mencari sebenarnya apa yang diriku sendiri butuhkan. Bisa dibilang aku mulai soul searching, mencari apa yang bisa membuatku bahagia selain membahagiakan orang lain. Sampai akhirnya aku menemukan musik adalah jawabannya. Keputusan ini terasa sangat membahagiakan karena datang dari dalam diri bukan faktor eksternal.
Aku sudah mencoba banyak hal untuk bisa berkecimpung dalam industri musik sampai mencoba ikut audisi ajang pencarian bakat, walaupun masih belum berhasil. Sempat merasa putus asa dan merasa mungkin aku cukup hadir dari balik layar saja. Toh, aku pun senang setiap melihat ada musisi yang berbakat bisa berkembang secara musik. Tapi kemudian aku menyadari bahwa awal mulai kerja di label musik juga karena aku suka menyanyi, jadi kenapa nggak coba aku mulai saja sekarang. Untungnya aku juga bertemu dengan teman-teman yang sangat mendukungku untuk bermusik. Selain keberanian dari diri sendiri, aku sadar aku juga tidak mungkin bisa merilis single pertamaku, "Reckless" tanpa bantuan mereka.
Dorongan utama untuk memulai karir di dunia musik pada dasarnya adalah aku tidak mau menyesal. Aku tidak ingin ada kata “what if” di masa depan karena keputusanku untuk menyerah, jadi aku memilih untuk memberanikan diri merilis karya pertamaku. Lagu Reckless sendiri awalnya ditulis berdasarkan perspektif yang romantis tentang sosok si dia. Tapi saat menyelesaikan lagu ini, aku malah ingin melihat lagu ini sebagai cerminan diriku sendiri. Aku menerima bahwa memang aku kadang ceroboh. Di saat yang bersamaan, ketika suatu hal tidak berjalan dengan baik aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Cerita lagu ini sebenarnya paling personal dari lagu-lagu lain yang aku tulis, karena aku jarang ngomongin soal diri sendiri. Jadi, rasanya ini adalah lagu yang paling tepat sebagai perkenalan diri.
Aku tidak ingin ada kata “what if” di masa depan karena keputusanku untuk menyerah. Jadi aku memilih untuk memberanikan diri merilis karya pertamaku.
Kadang aku juga bisa salah ngomong atau salah tingkah, I’m also an overthinker. Kalau aku bersedia melepaskan diri, mungkin aku bisa melihat hal lain yang selama ini tanpa aku sadari tersingkir dari pengelihatanku karena aku terlalu terfokus pada satu bagian saja. Aku merasa kalau aku terlalu memikirkan suatu hal justru pada akhirnya semua hal yang berusaha aku seimbangkan jadi berantakan. Pada akhirnya aku yang masih manusia biasa. Satu hal yang juga aku yakini adalah kalau memang kita punya mimpi yang sangat ingin kita wujudkan, coba dulu aja. Kalau mau buat suatu karya, buat dulu dan coba untuk bisa konsisten. In order to make your dream, you gotta do all in. Coba turunkan ekspektasi saat baru memulai hal baru, karena semuanya butuh waktu. Jangan terpaku pada angka, ingat lagi kenapa kita mulai. Lihat angka sebagai gambaran pertumbuhan kita dalam berkarya, angka bukan tujuan akhir melainkan bagian dari proses. Sebagai musisi, kita pasti ingin untuk bisa berkarya dalam waktu yang lama.
Coba turunkan ekspektasi saat baru memulai hal baru, karena semuanya butuh waktu. Jangan terpaku pada angka, ingat lagi kenapa kita mulai. Lihat angka sebagai gambaran pertumbuhan kita dalam berkarya, angka bukan tujuan akhir melainkan bagian dari proses.
BERANI MemulaiBERWIRAUSAHA Dr. Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si. Ida Musdafia Ibrahim, S.E., M.M2020 iBERANI Memulai BERWIRAUSAHAiiBERANI memulai BERWIRAUSAHA Penulis: Dr. Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si. Ida Musdafia Ibrahim, S.E., M.M ISBN: 978-623-94808-3-7 Editor: Burhannudin Design Cover Mustaghfiri Abdan Layout: Mustaghfiri Abdan Penerbit: CV. Publisher Multimedia Indonesia Redaksi: Jl. Simpang Gusti IV RT. 34 No. 103 Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Jl. Semangat Dalam, Komp. Sajadah Nomor 14B, Alalak, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Indonesia Email: [email protected] Website: www.publishermultimediaindonesia.com Telp/Wa: +62 878-1405-9515 Cetakan pertama: September 2020 Copyright © 2020 Penerbit CV. Publisher Multimedia IndonesiaHak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa seijin penerbit iiiKata PengantarPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah memberi limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul“BERANI Memulai BERWIRAUSAHA” dan buku inimembahas konsep dasar memulai berwirausaha. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnyakepada Ida Musdafia dan Sekar Khinanthi Harfia. Selaku istridan anakku yang setiap hari mendukung penulis agar selalusehat dan berdoa semoga buku ini bermanfaat untukmasyarakat dan pelaku bisnis serta cendikiawan yang inginmemulai usaha atau berwirausaha serta berani untuk memulaimembuka bisnis. Penulis juga berterima kasih kepada keluarga teman-teman, serta semua pihak yang telah membantu dalammenyelesaikan buku ini. Harapan penulis semoga buku inidapat menambah wawasan dan referensi bagi pembaca untukberani memulai berwirausaha, baik untuk individu, masyarakatmaupun di dunia pendidikan sebagai bahan untuk memotivasibergeraknya nilai-nilai konsep berwirausaha. Penulis menyadari buku ini masih jauh dari sempurna.Maka dari itu, penulis menerima segala kritik dan saran yangdapat membangun untuk kebaikan dan kesempurnaanpenulisan buku berikutnya. Jakarta, 28 September 2020 PenulisivDaftar IsiKata Pengantar...................................................................................ivDaftar Isi.............................................................................................vBAB I KEWIRAUSAHAAN .............................................................1 A. Pandangan Negatif terhadap Profesi Wirausaha ......................4 B. Manfaat dan Kelemahan Menjadi Wirausaha...........................7 1. Manfaat Menjadi Wirausaha ..............................................8 2. Kelemahan Menjadi Wirausaha........................................10BAB II WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN.......................13 A. Pengertian Kewirausahaan Atau Entrepreneur......................13 B. Model Proses Kewirausahaan atau Entrepreneurship ............17 1. Proses Inovasi ...................................................................17 2. Proses Pemicu...................................................................18 3. Proses Pelaksanaan...........................................................19 4. Proses Pertumbuhan .........................................................19BAB III INTRA PRENEURSHIP, ULTRAPRENEURSHIP DANECOPRENEURING ......................................................................... 21 A. Memahami Intrapreneurship ..................................................21 B. Koperasi dan Intrapreneurship................................................24 C. Bendahara dan Intrapreneurship .............................................30 D. Memahami Ultrapreneurship ..........................................36 E. Memahami Ecopreneuring ..............................................40BAB IV PROFIL WIRAUSAHAWAN ...........................................48 A. Profil Wirausahawan ..............................................................49 B. Falsafah Wirausahawan ..........................................................54 C. Kaidah Kewirausahaan ...........................................................55 D. Sifat yang Menghancurkan Wirausahawan............................56 E. Mengukur Kemampuan Diri Calon Wirausaha ......................65BAB V KREATIFITAS DALAM KEWIRUSAHAAN ..................67 A. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan..................................67 B. Mengapa perlu kreatifitas? (Roe dan Raudsepp) ....................72 vC. Hal-Hal yang Merintangi Kreatifitas (Kao,1989) ...................73 D. Hal-Hal yang Mengembangkan Kreatifitas (Kao) .................73 E. Intuisi yang Berproses ............................................................74BAB VI ETOS KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN ....77 A. Membangun Motivasi Kewirausahaan ...................................77 B. Motivasi: Teori, Proses dan Implementasi..............................78 1. Teori-Teori Motivasi ........................................................78 2. Teori Motivasi Hawthorne................................................84 3. Teori X dan Teori Y ( Douglas Mc. Gregor)....................85 C. Proses dan Implementasi .......................................................87 D. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan...................................89 1. Kepemimpinan Efektif .....................................................89 2. Sifat-Sifat Pimpinan yang Ideal........................................90 3. Tugas Kepemimpinan.......................................................91BAB VII KEBERANIAN MENGHADAPI RESIKO .....................93 A. Pengertian Resiko...................................................................93 B. Kiat Menghadapi Resiko ........................................................95 C. Diperlukan Keyakinan yang Kuat.........................................103 D. Hancurkan Pikiran yang Merusak Kepribadian....................105 E. Bercermin pada Orang-orang Pemberani..............................106 E. Mengurangi Ketergantungan pada Orang Lain.....................107 F. Memiliki Motto untuk Maju .................................................109 G. Keberanian Membuat Perbedaan .........................................110 H. Mengelola Resiko Usaha......................................................112 I. Keberanian Pelaku usaha ......................................................114BAB VIII MEMPREDIKSI DAN MENILAI PELUANG PASAR........................................................................................................117 A. Informasi untuk Menemukan Pasar......................................118 B. Melaksanakan Riset Pasar ....................................................120 C. Perumusan Persoalan ............................................................121 D. Lakukan Penelitian Pendahuluan .........................................122 E. Rencana Riset .......................................................................122 F. Gunakan Sumber Daya Kita Sendiri.....................................122 G. Gunakan Sumber Daya dari Luar.........................................123 H. Tafsirkanlah Datanya ...........................................................124 I. Buatlah Keputusan................................................................124viJ. Terapkan dan Tinjaulah Kembali Keputusan Kita..................124 K. Mengembangkan Usaha Baru.................................................125 1. Memperkenalkan Produk-Produk Baru ..........................125 2. Data Sensus ....................................................................126 3. Menggunakan Data Sensus.............................................128BAB IX RENCANA PEMASARAN.............................................130 A. Ruang Lingkup Rencana ......................................................130 B. Memahami Konsep A I D A + S...........................................132 C. Konsep Pemasaran bagi Wirausaha......................................134 D. Arti Pentingnya Pelanggan ...................................................140 E. Tiga Kegiatan Dasar dalam Pemasaran.................................143 1. Commodity Approach .....................................................143 2. Institutional Approach....................................................144 3. Functional Approach......................................................144 F. Komoditi Apa Yang Akan Dipasarkan .................................144 1. Barang Konsumsi ...........................................................145 2. Barang Hasil Bumi .........................................................147 3. Barang Industri ...............................................................147 4. Jasa .................................................................................148BAB X STRATEGI PEMASARAN ..............................................152 A. Strategi Pemasaran ...............................................................152 B. Pengembangan Produk .........................................................162 C. Siklus Kehidupan Produk .....................................................164 D. Market Inteligent, Turbo Marketing dan Mega Marketing ..166 1. Market Inteligent ............................................................166 2. Turbo Marketing.............................................................168BAB XI PERENCANAAN USAHA .............................................174 A. Arti Pentingnya Perencanaan Bisnis ....................................174 B. Pentingnya Perencanaan .......................................................176 C. Mengapa Perlu Disusun Business Plan ? ..............................177 D. Pengertian Business Plan .....................................................179 F. Usaha Perseorangan..............................................................189 G. Persekutuan ..........................................................................191 H. Koperasi ...............................................................................195 I. Korporasi ..............................................................................195 viiM. Mengatur Manajemen Keuangan Secara Baik .....................200 N. Peralatan Perusahaan yang Diperlukan ................................203 O. Penyebaran Promosi.............................................................204 P. Elemen-Elemen Promosi ......................................................204 Q. Manajemen Resiko...............................................................206 1. Halaman depan ...............................................................208 2. Daftar isi .........................................................................208 3. Rangkuman eksekutif .....................................................208 4. Penjelasan tentang perusahaan .......................................209 5. Pemasaran.......................................................................209 6. Barang dan jasa yang dihasilkan ....................................209 7. Usaha meningkatkan penjualan ......................................209 8. Permodalan .....................................................................209 9. Apendix ..........................................................................209DAFTAR PUSTAKA.....................................................................210viiiBAB IKEWIRAUSAHAANKewirausahaan yang sejati memberi peranan yang baik dalam kehidupan manusia. Secara umum arti penting atau signifikansi dari kewirausahaan sejati adalahsebagai berikut:1. Membuka dan menyediakan lapangan kerja Tidak dapat disangkal, bahwa kewirausahaan telah memberikan andil besar dalam penyediaan lapangan kerja. Jika saja ada seribu wirausaha dalam skala kecil mampu mampu mempekerjakan enam orang, maka dalam waktu yang singkat telah menyediakan lapangan kerja bagi enam ribu pencari kerja.2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan lain-lain Menjadi penggerak pembangunan bukanlah persoalan yang mudah, karena di dalamnya harus menyertakan berbagai kemampuan. Seorang wirausaha tidak saja mampu menggerakkan dirinya untuk meraih sukses, tetapi di sisi lain mampu menggerakkan puluhan, ratusan bahkan ribuan orang untuk bekerja pada bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan lain-lain.3. Memberi teladan positif bagi orang lain. (wirausaha dengan karakteristik : jujur, terpuji, berani, mental baja, 1ulet, memiliki jiwa kepemimpinan, administrator yang tangguh, dan lain-lain) Sikap-sikap yang senantiasa melekat pada seorang wirausaha, seperti jujur, terpuji, berani menanggung resiko, dan seterusnya adalah fakta yang memberi citra positif bagi lingkungannya. Seorang wirausaha adalah teladan bagi sesamanya. Ia tidak lagi menjadi beban pemerintah, melainkan mampu memberikan yang terbaik bagi pemerintah dalam hal penyediaan lapangan kerja.4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu memperjuangkan lingkungan Seorang wirausaha adalah pribadi yang taat hukum dan peraturan yang berlaku dilingkungannya. Bagi wirausaha sejati, hukum adalah sesuatu yang harus ditaati karena akan berdampak kepada ketentraman dan ketertiban.5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya Dengan membuka lapangan kerja bagi orang lain secara otomatis seorang wirausaha telah membantu orang lain, termasuk membantu menyediakan berbagai fasilitas yang terdapat dilingkungannya. Kesuksesan seorang wirausaha tidak saja dinikmati oleh dirinya sendiri, melainkan dinikmati juga oleh orang lain.6. Berusaha mendidik karyawan menjadiorang mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi pekerjaan Sikap dan perilaku seorang wirausaha sejati adalah mandiri, disiplin, jujur, dan tekun dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaannya, sehingga sikap-sikap ini dapat merefleksi kepada para pegawainya. Seorangwirausaha2bukan saja menyediakan lapangan kerja, tetapi ia pun telah bertindak sebagai pendidik masyarakat.7. Hidup secara efisien Karakteristik seorang wirausaha sejati selalu hidup efisien alias tidak boros. Hidup hemat bukan berarti kikir, melainkan membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhannya. Seorang wirausaha bukanlah pribadi yang konsumeristik, atau bersikap hedonistik, melainkan seorang yang penuh perhitungan dalam memenuhi kebutuhannya. Sementara itu bagi bangsa, kewirausahaan memberi andilyang tidak sedikit, hal ini dapat terlihat dalam peran sertanyauntuk :1. Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sumbangannya pada output nasional dan peningkatan cadangan devisa yang tak ternilai besarnya. Pendapatan dalam kegiatan kewirausahaan telah meningkatkan output nasional yang dihitung sebagai total nilai tambah dari berbagai sektor usaha dalam perekonomian negara. Keberhasilan wirausaha untuk memperluas pasarnya dengan kemampuannya untuk terlibat dalam pasar internasional berarti seorang wirausaha telah mendatangkan keuntungan bagi negara dalam bentuk bertambahnya cadangan devisa. Barang-barang yang diekspor oleh pengusaha (wirausaha) mendatangkan keuntungan bagi negara.2. Sebagai pengusaha, ia tidak tergantung kepada negara tetapi justru ia memberikan sumbangan yang besar terutama dalam penyediaan lapangan kerja dan membangun sumber daya manusia. 3“Realitas yang terpenting bagi seorang wirausaha adalah ia tidak tergantung kepada negara. Ia hidup mandiri, menjadi wirausaha berarti menyediakan lapangan kerja dan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan SDM dan pemberian kompensasi yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara lebih baik. Dengan berpenghasilan masyarakat menjadi memiliki daya beli untuk memperbaiki kualitas kehidupannya”A. Pandangan Negatif terhadap Profesi WirausahaPertumbuhan kewirausahaan dalam sebuah perekonomian melalui sebuah proses yang panjang. Berbagai pandangan negatif tentang profesikewirausahaan menjadi sebab lambatnya perkembangankewirausahaan. Dengan memahami sisi pandang negatifterhadap profesi ini dapat menjadi proses pembentukanpemikiran yang lebih bijaksana terhadap profesi ini, sehinggadiharapkan akan mengkikis sisi negatif profesi ini denganberusaha menciptakan pandangan positif dunia kewirausahaan.Beberapa pandangan negatif profesi kewirausahaan sebagaiberikut :1. Teologi yang dianut cenderung Jabariyah Pengertian teologi jabariyah yaitu sikap dan keyakinan seseorang yang menyerahkan segala sesuatu sepenuhnya kepada Tuhan tanpa terlebih dahulu bekerja atau berjuang secara maksimal. Teologi ini pada akhirnya akan memperlemah karsa dan daya juang. Sebaiknya, seorang4pengusaha menganut teologi Qodariyah, yaitu sikap, keyakinan yang kuat untuk selalu berusaha dan berjuang dalam rangka mengubah nasib kepada yang lebih baik. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, menganut telogi Jabariyah adalah sikap beragama yang baik (nerima), padahal menganut teologi Qodariyah pun adalah sikap beragama yang baik pula.2. Agresif Masyarakat yang berbudaya timur cenderung tertutup. Ia tidak terlalu menyukai orang-orang yang agresif terlebih- lebih ambisius. Padahal sikap agresif tersebut seringkali menjadi karakter seorang pengusaha. Seorang wirausaha selalu berpikir kritis agar usaha yang dikelolanya terus maju. Padahal, sikap agresif tidak selamanya buruk, justru diperlukan bagi mereka yang hidupnya ingin maju.3. Ekspansif Yaitu suatu sikap wirausaha yang selalu berusaha memperluas jangkauan bisnisnya. Ada kecenderungan sikap ekspansif ini merebut lahan usaha orang lain, melemahkan usaha orang lain dan seterusnya. Tindakan ekspansif yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak etis sering menimbulkan sikap kurang respek dari orang lain sehingga menjadi sikap yang negatif terhadap profesi wirausaha.4. Bersaing Pada dasarnya hidup adalah persaingan, persaingan dalam mempertahankan hidup. Sikap dan karakter seorang wirausaha yaitu selalu bersaing terutama dalam memperluas jaringan usahanya. Bagi kebanyakan orang 5timur (Indonesia), sikap bersaing tidak begitu disukai, sehingga sikap bersaing seringkali menjadi sesuatu yang tidak baik.5. Egois Artinya mementingkan diri sendiri. Sikap seorang pengusaha kadang-kadang egois, dalam arti berjuang dan berusaha untuk kepentingannya sendiri tanpa peduli kepada orang lain. Yang terpenting bagi seorang pengusaha bagaimana agar perusahaannya terus bertahan dan mendatangkan keuntungan banyak. Sikap egois ini cenderung tidak disukai oleh banyak orang sehingga penilaian terhadap wirausaha menjadi kurang baik.6. Tidak jujur Tidak selamanya seorang wirausaha itu tidak jujur, apalagi menghalalkan segala cara. Tetapi banyak fakta juga bahwa seorang pengusaha cenderung bermain curang (licik), penuh kebohongan, KKN, dan sebagainya. Sikap tidak jujur ini pada akhirnya menimbulkan pandangan yang negatif terhadap pribadi pengusaha.7. Kikir/pelit Wirausaha biasanya penuh perhitungan terlebih-lebih dalam hal pengeluaran uang. Sikap penuh perhitungan inilah yang dipersepsi oleh masyarakat bahwa pengusaha cenderung kikir.8. Penghasilan tidak stabil. Orang yang baru terjun ke dalam dunia usaha biasanya tidak memiliki penghasilan yang tetap (fluktuatif). Adakalanya mendapat untung besar, tetapi sering juga hanya mendapat keuntungan pas-pasan, bahkan merugi.6Kenyataan ini berbeda jauh dengan pegawai negeri sipil (PNS), yang tanpa harus bekerja keras pun mendapatkan gaji yang tetap. Penghasilan yang tidak stabil ini cenderung kurang diminati/disukai oleh masyarakat.9. Kurang terhormat Seringsekali masyarakat memandang pekerjaan wirausaha dari sisi penampilan yang kurang rapi karena umumnya mereka tidak mengunakan pakaian seragam seperti PNS. (seperti wirausaha dengan usaha kecil-kecilan, usaha pengumpul barang bekas, usaha warung makan dan lain- lain), maka profesi ini cenderung kurang dihormati oleh masyakarat. Padahal banyak fakta, bahwa usaha rongsokan atau warung makan cukup menjanjikan.10. Pekerjaan rendah Menjadi pengusaha rongsokan, pengusaha kios baso, barang kelontongan, dan sebagainya cenderung dipandang oleh masyarakat adalah pekerjaan rendahan. Masyarakat selalu terobsesi dengan jenis pekerjaan yang menggunakan fasilitas mewah, berkantor di gedung bertingkat, keluar masuk mobil, berpakaian jas dan berdasi, dan sebagainya. Cara pandang ini pada akhirnya telah mendudukkan pengusaha pada level yang rendah, meskipun penghasilan pengusaha tersebut jauh lebih tinggi.B. Manfaat dan Kelemahan Menjadi WirausahaMenjadi seorang wirausaha memiliki konsekuensi- konsekuensi baik positif maupun negatif atau memberi manfaat dan memiliki kelemahan, yangakan memberi kita nuansa hidup yang lebih berarti. Namun 7demikian memahami manfaat dan kelemahan wirausahawandapat menjadi sumber inspirasi untuk menjadi wirausaha yangberhasil.1. Manfaat Menjadi Wirausaha a. Dapat mengendalikan diri sendiri Menjadi wirausaha berarti membentuk diri sendiri menjadi orang yang memiliki kemampuan bersikap disiplin, bersabar, kemauan yang kuat, keterampilan dan keahlian khusus, dan menyadari bahwa memelihara kesehatan penting untuk mewujudkan cita- cita kewirausahaan. b. Membuat dunia menjadi berbeda Menjadi pengusaha berarti berusaha membuat perubahan dengan mengembangkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang akan mendorong kreatifitas dan inovasi. c. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri dan mendapat kepuasan diri Wirausaha adalah orang bebas. Bebas dalam arti mengekspresikan seluruh kemampuannya untuk mencapai tangga sukses dengan usaha yang diyakininya. Tidak ada orang yang menghalang- halangi apalagi mencegahnya. Kebebasan dalam berusaha ini pada sisi lain akan membuka peluang untuk mencapai tujuan yang diinginkan sehingga kepuasan diri akan dicapai bila usahanya membawa keberhasilan8d. Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan seseorang secara penuh dan melakukan hal-hal yang disukai. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Menjadi wirausaha/pengusaha berarti memiliki kesempatan untuk mendemonstrasikan kebolehannya dan melakukan kegiatan yang menjadi hobi atau kesukaannya. Misalnya, ada orang yang pandai berdagang, dan mempunyai hobi memasak maka dengan kepandaiannya berdagang dan hobi memasak itulah, ia dapat mendemonstrasikan keterampilan berdagang dalam bisnis makanan. Ada orang yang pandai membuat benda-benda seni (memahat, mengukir, melukis, dan lain-lain), maka keahliannya itu dapat diperlihatkan kepada orang lain serta bisa juga mendatangkan keuntungan.e. Terbuka peluang untuk memperoleh keuntungan secara maksimal Bagi wirausaha sangat terbuka untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Melalui kemampuan yang dapat diandalkan sebagai pemilik dan pemimpin, pengusaha mengatur seluruh usahanya untuk berhasil.f. Terbuka peluang untuk berkontribusi kepada orang lain dan masyarakat Dengan hasil yang telah didapatkannya (sukses), terbuka peluang bagi wirausaha untuk membantu 9sesamanya. Seperti memberikan pekerjaan bagi orang lain, memberikan bantuan finansial bagi yang membutuhkan, menularkan ilmu dari kesuksesan berwirausaha dan berbagi dalam aspek-aspek sosial lainnya. g. Terbuka kesempatan untuk menjadi boss Banyak orang bermimpi menjadi boss, mengatur banyak orang, dan berkantong tebal. Mimpi itu salah satunya dapat diwujudkan dengan cara menjadi wirausaha yang sukses. Jika usaha yang dirintis berhasil dengan sukses, maka predikat boss akan disandangnya.2. Kelemahan Menjadi Wirausaha a. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti Menjadi seorang wirausaha, terutama pada awal-awal menjalankan usaha akan menghadapi kondisi pendapatan yang tidak pasti. Pendapatan yang fluktuatif disebabkan oleh belum mapannya usaha yang dirintis, belum memiliki pangsa pasar yang jelas, dan tingkat persaingan yang cenderung tinggi. Realita ini bisa berdampak ganda, satu sisi memacu untuk bekerja lebih keras lagi, namun di sisi lain bisa melemahkan semangat yang selama ini dibangun. b. Menanggung resiko kehilangan investasi Menjadi penguasaha berarti siap menerima resiko gagal. Sering sekali keberhasilan harus melalui proses10kegagalan yang berarti dapat kehilangan investasi atas usaha yang dijalankan. Apabila usaha yang dirintisnya belum begitu mapan, atau bahkan cenderung merugi, maka wirausaha harus memikul beban berat. Idealnya, seorang wirausaha harus memiliki mental baja, siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.c. Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang Wirausaha hampir menggunakan seluruh waktunya untuk bekerja dan bekerja. Ia harus menata operasional usaha, mengarahkan para pegawai, mengontrol keuangan, sampai kepada penjualan dan memperluas jaringan pasar. Semua itu harus dilakukan dengan kerja keras dan memakan waktu yang lumayan banyak. Kenyataan ini dapat saja memperlemah daya juang seorang wirausaha. Oleh karena itu, menjadi wirausaha harus siap bekerja keras dan mengorbankan banyak waktu.d. Kualitas hidupnya masih rendah, sekurang-kurangnya sampai usaha yang dirintisnya berhasil Bagi wirausaha yang baru berdiri harus menerima kenyataan bahwa taraf hidup pada awalnya rendah. Sebelum mencapai tangga sukses, wirausaha dan keluarganya harus mengencangkan ikat pinggang, hidup hemat, dan sederhana. Apabila seorang wirausaha kurang tahan uji, maka kondisi ini dapat melemahkan mental kewirausahaannya.e. Tingkat stress yang tinggi Menghadapi tuntutan dan kendala dari berbagai pihak dan bidang usaha yang harus diselesaikan sering sekali 11menimbulkan tekanan perasaan dan pemikiran yang menjadi faktor pemicu stress, sehingga pengusaha dituntut untuk mampu mengendalikan diri dari berbagai tekanan dengan membuat suasana kerja yang menyenangkan dan selalu berpikir positif. f. Tanggung jawab penuh dalam mengambil berbagai keputusan Seorang wirausaha memikul beban barat dipundaknya dalam mengelola dan mengarahkan usaha yang dirintisnya. Berbagai keputusan harus diambil dengan penuh tanggung jawab. Sikap tanggung jawab terutama pada saat usaha yang dikelola mengalami kemandekan, atau terancam bangkrut. Seorang wirausaha harus memilih dan mengambil keputusan dengan tingkat resiko yang paling rendah. Ada wilayah-wilayah yang ia kuasai, tetapi banyak pula wilayah-wilayah yang ia tidak ketahui. Tetapi keputusan harus segera diambil untuk menyelamatkan perusahaan.12BAB IIWIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN“Orang yang berjiwa wirausaha adalah mereka yang memilikikemampuan dalam melihat dan menilai kesempatan bisnis;mengumpulkan sumber-sumber daya pendukung sertamengambil tindakan yang tepat denganmenanggung resikountuk mencapai tujuan dengan sukses”A. Pengertian Kewirausahaan Atau EntrepreneurWirausaha dan kewirausahaan adalah ibarat sekeping mata uang dengan kedua sisinya. Wirausaha (entrepreneur) menunjuk kepada orangnya (pelakuusaha), sedangkan kewirausahaan menunjuk kepadakepribadiaan (personality), tingkah laku serta peran yangdimiliki oleh seorang wirausaha. Wirausaha dan kewirausahaan berada pada ranah sosial,hal ini menyebabkan pendefinisian terhadap wirausaha dankewirausahaan menjadi beragam, tergantung pada aspek manayang menjadi titik tekannya, atau bagaimana cara orangmemandangnya. Kenyataan ini tidak harus dianggap aneh,tetapi harus dipandang sebagai suatu usaha yang akanmemperkaya gagasan wirausaha atau kewirausahaan itusendiri. 13Adapun dalam beberapa literatur, agaknya pengertianwirausaha yang paling lengkap sebagaimana diungkapkan olehJoseph Schumpeter, ia mendefinisikan wirausaha(entrepreneur) adalah:“Entreupreneur as the person who destroys the existingeconomic order by introducing new products and services, bycreating new forms of organization, or by exploiting new rawmaterials”(Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomiyang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru,dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolahbahan baku baru). Berdasarkan pengertian di atas, Joseph seolah-olah inginmenegaskan bahwa ciri dan karakter seorang wirausaha adalah:1. Wirausaha adalah tipikal orang yang mendobrak sistem ekonomi dengan cara memperkenalkan barang dan jasa baru.2. Wirausaha adalah orang yang menciptakan organisasi baru dengan cara mengolah dan menghasilkan sesuatu yang baru. Untuk sekedar memberikan perbandingan mengenaipengertian wirausaha atau kewirausahaan, berikut ini dapatdikemukakan pendapat beberapa pakar:1. Richard Cantillion (1755) Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang dengan harga tertentu dan menjualnya dengan harga yang belum pasti.14Pengertian di atas cenderung ekstrem, karena didasarkan kepada keberanian seorang wirausaha dalam berusaha. Jika dirinci lebih jauh, tingkat ekstremitas terdapat dalam: Keberaniannya mengambil resiko. Artinya, seorang wirausaha dengan segala kemampuan yang dimilikinya harus mampu dan sanggup mengambil resiko sekalipun resiko itu sangat berat. Perannya mengambil keputusan untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya. Kegiatannya mencari peluang yang terbaik untuk menggunakan sumber daya agar memperoleh hasil yang terbesar.2. Adam Smith (1776) Wirausaha adalah pembangunan organisasi untuk kepentingan komersil. Menurut Smith, wirausaha adalah seorang organisatoris-industrialis. Ia mampu membentuk sutau organisasi yang bersifat komersial dalam upaya membangun perekonomian ke arah yang lebih mapan. Naluri seorang wirausaha selalu berpikir positif dan ke depan, bahkan melampaui cara berpikir orang sezamannya. Membangun organisasi bisnis bukanlah perkara yang mudah, tetapi di dalamnya membutuhkan keberanian dan kesiapan untuk menerima resiko yang paling pahit sekalipun.3. Jean Baptiste Say (1803) Wirausaha adalah seorang yang memiliki seni dan keterampilan untuk menciptakan perusahaan yang memiliki penglihatan atas kebutuhan masyarakat dan mampu memenuhinya. Baptiste seolah-olah ingin menegaskan bahwa untuk membangun suatu perusahaan 15tidak cukup hanya memiliki kemauan dan modal, tetapi membutuhkan seni dan keterampilan. Seni dan keterampilan itu akan terlihat dari cara pandang seorang wirausaha dalam merespon kebutuhan masyarakat.4. John Stuart Mill (1848) Wirausaha adalah pencipta bisnis. Pengertian ini diperluas dengan aspek kepemilikan bisnis tersebut diwaktu selanjutnya. Pendapat Mill paling tidak menyebut wirausaha sebagai creator (pencipta) lahan bisnis dan sekaligus memilikinya untuk kurun waktu selanjutnya. Seorang wirausaha bukanlah tipe pengekor, melainkan tipe pencipta, artinya menciptakan sesuatu yang bernilai bisnis.5. Orvis Collins dan David Moore (1964) Wirausaha adalah mereka yang gagal menempuh tangga peran atau jabatan yang tradisional dimasyarakat. Untuk itu ia menyalurkan kreativitasnya dengan menciptakan perusahaan yang unik miliknya. Wirausaha mengorganisir bisnis baru yang sebelumnya tidak ada.6. Robinson, R.I. (1966) Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan, ambisi, energi dan motivasi untuk memberi suatu usaha dobrakan kuat yang diperlukan untuk berhasil. Dalam kenyataannya, tidak semua orang memiliki naluri untuk menjadi wirausaha. Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kuat serta mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai tangga sukses.7. Peter Drucker (1985) Wirausaha selalu mencari perubahan, menanggapinya, dan memanfaatkannya sebagai suatu kesempatan. Para16wirausaha melihat suatu perubahan sebagai suatu norma hidup atau tingkah laku standard, dan suatu yang sehat. Kewirausahaan tidak hanya diperusahaan swasta yangberorientasi mencari laba, melainkan dilembaga nirlaba dandipemerintahan. Beragamnya pendefinisian wirausahadisebabkan oleh cara pandangnya yang berbeda-beda. Namundemikian, pada dasarnya wirausaha dapat disempitkan kedalam beberapa pokok pikiran berikut ini:1. Sebagai orang yang siap menanggung resiko;2. Sebagai orang yang mengurus perusahaan;3. Sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal; dan4. Sebagai orang yang mencipta barang baru.B. Model Proses Kewirausahaan atau EntrepreneurshipPerintisan suatu usaha tidaklah mudah, apalagi bagi mereka yang secara genetika tidak memiliki keturunan sebagai seorang pengusaha. Perintisan danpengembangan kewirausahaan sekurang-kurangnya melibatkanfaktor-faktor sebagai berikut:1. Proses InovasiInovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukanide dan biasanya melibatkan usaha banyak orang dengankeahlian yang bervariasi tetapi saling melengkapi. Inovasidapat dirumuskan dalam bentuk:Inovasi = konsepsi + penemuan + pemanfaatanBeberapa faktor personal yang mendorong inovasi adalah:keinginan berprestasi, kesanggupan menanggung resiko, 17adanya sifat penasaran, pendidikan dan pengalaman.Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan (environment),diantaranya adalah: adanya peluang, pengalaman dankreativitas. Pengalaman dibidang tertentu, misalnya, bisnisrumah makan, akan dapat mendorong seseorang untukmenekuni usaha rumah makan.2. Proses Pemicu Beberapa faktor personal yang akan menggiringseseorang untuk menjadi seorang pengusaha/wirausaha adalah:1. Tidak adanya kepuasan terhadap pekerjaan yang sekarang;2. Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga tidak ada pekerjaan lain;3. Dorongan karena faktor usia;4. Keberanian menanggung resiko; dan5. Komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis. Sedangkan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan(environment) di antaranya adalah:1. Adanya persaingan dalam menjalani kehidupan.2. Memiliki sumber-sumber daya yang dapat dimanfaatkan, misalnya memiliki modal, lokasi strategis untuk bisnis, dan sebagainya.3. Pendidikan dan pelatihan inkubator bisnis.4. Kebijakan pemerintah yang mendukung kegiatan bisnis (peraturan kemudahan pinjaman modal dan lain-lain). Di samping itu, ada juga faktor sosilogical, di mana didalamnya meliputi:1. Adanya hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain.182. Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha.3. Adanya dorongan dari orang tuan untuk berusaha.4. Adanya bantuan famili dalam berbagai kemudahan.5. Adanya pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya.3. Proses Pelaksanaan Keberhasilan kewirausahaan didukung dalam prosespelaksanaaannya dengan dorongan beberapa faktor personalseperti:1. Adanya keterlibatan wirausaha yang sudah siap mental secara total;2. Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama;3. memperhatikan hambatan dan medan usaha yang menantang namun dapat memberi balas jasa yang memukau;4. memiliki visi yang tepat dan memiliki perspektif jangka panjang; dan5. memiliki kemampuan mengelola asset utamanya, posisi pasar, orang-orang yang berkualitas, sistem distribusi, kemampuan teknis (paten), merek dan sebagainya.4. Proses Pertumbuhan Proses pertumbuhan pada dasarnya didorong oleh faktororganisasi, di dalamnya menyangkut hal-hal:1. Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif; 192. Adanya strategi yang tepat dan terukur sebagai konsekuensi dari tim yang kompak;3. Adanya struktur dan budaya organisasi yang baik. Budaya perusahaan pada intinya adalah karakteristik suatu organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman, citra, kepercayaan, dan norma-norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran perusahaan; dan4. Adanya keunggulan kompetitif (produk yang dibanggakan, atau produk yang memiliki keistimewaan khas (kualitas), pelayanan dan pemasaran yang unggul, proses produksi yang unggul dan lain-lain. Sedangkan beberapa faktor lingkungan yangmempengaruhi pertumbuhan bisnis adalah:1. Persaingan yang cukup menguntungkan;2. Konsumen yang loyal dan pemasok barang yang kontinyu;3. Bantuan modal baik dari investor maupun perbankan;4. Kelimpahan sumber-sumber yang tersedia yang masih bisa dimanfaatkan;5. Kebijaksanaan pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntungkan; dan6. Momentum dan trend bisnis yang dapat diambil dan mengarahkan bisnis.20BAB IIIINTRA PRENEURSHIP,ULTRAPRENEURSHIP DANECOPRENEURING“Keberhasilan hanyalah merupakan bagian dari semua usahayang dilakukan, bagaimana menjadi sebuah keberhasilan yangberkelanjutan” (Demas R)A. Memahami IntrapreneurshipAda dua pandangan tentang intrapreneurship, yang pertama mengatakan bahwa, intrapreneurship adalah suatu entrepreneurship yang selalu menekankanpengembangan sumber daya, yaitu sumber daya dari dalamuntuk memacu bisnis yang sukses (putting internal resourcesfirst). Untuk itu, semua pihak dalam lembaga harus memahamidengan baik menggunakan sumber-sumber dari dalam lembagabisnis itu sendiri. Juga, semua pihak dalam lembaga tersebutdipacu untuk berpikir kreatif, mau mengambil risiko danberinovasi dengan menggunakan sumber dari dalamlingkupnya masing-masing. Pandangan kedua berpendapat, bahwa intrapreneurshipitu terjadi hanya pada lembaga usaha besar atau perusahaan 21besar saja, di mana bagian-bagian di dalamnya perlumenggerakkan kewirausahaan dengan mengambil risiko daninovasi. Para entrepreneur merangsang manajer untuk menjadientrepreneur di lingkungannya. Demikian bawahan manajerjuga dirangsang untuk menjadi entrepreneur juga terhadapkaryawan supaya dirangsang menggerakkan entrepreneurshipdalam lingkungannya. Dengan demikian, secara keseluruhandalam suatu lembaga akan tercipta apa yang disebutentrepreneurial organization yang berkelanjutan. Dalamtulisan ini keduanya dipakai sebagai referensi, bahkan di sanasini dapat digunakan dengan cara digabungkan. Menurut James M. Higgis, “Seorang intrapreneur adalahseorang pegawai perusahaan yang diberikan wewenang untukbertindak bagaikan seorang wirausaha atas nama perusahaan,bukan atas namanya sendiri. Perusahaan memberi bantuan sertamendorong para intrapreneur untuk mengembangkan danmengimplementasikan ide-ide mereka.” Gordon Pinchot,mengembangkan konsep intrapreneurship serta mempelajaribetapa frustasi dan ketidakpuasan yang dialami oleh banyakmanajer dan pegawai diperusahaan-perusahaan besar. Karenakewirausahaan tidak berkembang. Menurut Pinchot, “Masalahini timbul karena perusahaan mempekerjakan pegawainyakarena berdasarkan kecerdasan serta imajinasi mereka, tetapiperusahaan kemudian mendiktekan bagaimana harusberimajinasi.” Dia tambahkan, “Para wirausaha adalah orang-orang yang didorong oleh suatu kebutuhan utnuk melihatvisinya menjadi kenyataan. Intrapreneur juga memilikikebutuhan yang sama seperti itu. Interpreneur adalah orang-orang yang memiliki sifat entrepreneurial. Para intreprenur,22sama juga seperti para wirausaha, selalu self-starting dan tidakhanya dapat dimotivasi oleh uang, tetapi lebih dimotivasi olehvisi kedepan. Misalnya, mendiang P.K. Ojong dan YakobOetama pendiri kelompok usaha penerbitan Kompas–Gramedia, dapat digolongkan sebagai intrapreneur. Menurut James H. Higgins, banyak perusahaan sengajamembeli buku-buku seperti In Search of Excellence danIntrepreneuring yang dibagi-bagikan kepada para manajernyadengan harapan agar para manajer mereka memiliki sifat-sifatseperti yang digambarkan di dalam buku tersebut. James H. Higgins menunjukkan, banyak perusahaanmenyadari bahwa sukses dipengaruhi oleh inovasi danpemanfaatan peluang. Semakin banyak perusahaan yangmencoba memasukkan kewirausahaan ke dalam budayaperusahaan. Trend ini tepat bagi perusahaan-perusahaan besarAmerika, mengingat semakin banyak pegawai terbaiknya yangmeninggalkan perusahaan untuk menjadi wirausaha. Seringkali mereka malah membangun produk baru yang bersainglangsung dengan produk perusahaan yang ditinggalkannya. Halitu yang menyebabkan United Airlines. IBM, 3M, TexasInstrument, Nortwestern Bell dan Kodak memiliki programintrapreneurship yang ekstensif. Intrapreneurship adalah segala usaha dalam lingkupkewirausahaan yang terutama menggerakkan sumber daya,sumber dana dan sumber informasi dari dalamlembaga/perusahaan itu sendiri. Di Indonesia, sikapintrapreneurship rasanya masih kurang digalakkan, palingtidak kemampuan ini belum dimanfaatkan secara maksimal.Contoh yang sering digunakan oleh pengusaha adalah 23mengusahakan mengalirnya pinjaman uang/dana dari luarnegeri, dengan menghimbau agar para investor memberikandispensasinya dengan menyalurkan dana murah kepadapengusaha Indonesia. Pada harian Kompas Minggu, 8 Mei 1994, “Istilah danamurah dan sikap fair bagi investor” diungkapkan olehBambang Subianto, Dirjen Lembaga Keuangan. Antara laindikatakan bahwa mahal atau murahnya biaya dana ditentukanjuga kemampuan perusahaan melakukan efisiensi.Karenaketidakmampuan perusahaan melakukan efisiensi, hanya akanmengakibatkan perusahaan-perusahaan tersebut lebih banyakmenyalahkan pihak luar misalnya karena ada perubahan nilaisuku bunga. Cara lain yang ditempuh pengusaha Indonesiaadalah “membujuk” investor untuk menerima keuntungan yanglebih kecil agar biaya dana perusahaan menjadi lebih murah.B. Koperasi dan IntrapreneurshipSecara ideal salah satu lembaga yang mengembangkan kekuatan sendiri sebagai modal dasar adalah koperasi. Di Indonesia koperasi belum bisa mensejajarkan dirinyasebagai suatu lembaga yang dapat bersaing dengan lembaga-lembaga usaha lainnya. Sikap dan sifat kurang profesionaluntuk memacu kewirausahaan yang memacu sumber-sumberdari dalam (putting internal resources first) dalam penanganankoperasi bisa merupakan “salah kaprah” yang berkepanjangan. Pada aneka kesempatan ketika melatih para manajerkoperasi, penulis sering mengemukakan dua belas hal yangperlu diperhatikan oleh para penggerak koperasi untukmenempatkan koperasi sebagai lembaga bisnis yang memacu24kewirausahaan yang dimiliki oleh banyak orang. Kedua belashal itu adalah sebagai berikut:1. Perlu penataan alokasi sumber daya, sumber dana, sumber informasi dan sumber-sumber dari dalam lainnya pada tingkat yang paling utama, sementara dari luar hanya bersifat pelengkap;2. Penataan strategi untuk memacu urusan bisnis koperasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan memperhatikan sumber daya manusia yang ada dalam koperasi;3. Penataan iklim kewirausahaan dalam koperasi yang konsisten dengan kebutuhan para anggota dalam menghadapi perubahan lingkungan dimana anggota berada;4. Penataan peran dan struktur organisasi kearah pembagian kerja yang lebih terarah secara bisnis agar supaya efisiensi kerja bisa lebih terjamin dengan baik dan tidak kaku pada struktur yang mematikan inisiatif kewirausahaan dalam koperasi;5. Memperbaiki sistem komunikasi antara berbagai pihak dalam organisasi agar bersamaan persepsi bisnis dengan isian sosial dengan senantiasa dapat dijaga, sehingga bisa muncul suatu pola collective intrapreneurship atau team interpreneurship yang semakin baik;6. Meningkatkan kerja sama dalam team untuk menata bisnis, melalui penataan sikap yang memadai untuk melihat koperasi sebagai unit ekonomi atau business entry yang memacu surplus usaha dan kohesi sosial dengan baik;7. Menata perencanaan semua kegiatan yang bakal dijalankan antara lain juga tentang ragam investasi yang akan 25dijalankan. Kontrol bisa efektif, bila ada perencanaan tahunan yang dapat dijadikan pegangan untuk kontrol itu;8. Peningkatan pemahaman tentang lingkungan bisnis ekonomi dan sosial yang ada disekitar koperasi. Hal ini dibutuhkan untuk memacu usaha bila muncul perubahan seraya mempertajam intuisi dan business feeling;9. Peningkatan bisnis koperasi agar efisien-ekonomis dan efisien-sosial dapat dipacu dengan baik dalam organisasi. Untuk itu perlu rasio tentang efisiensi-teknis seperti rasio hasil-balik investasi dan hasil-balik sosial terhadap anggota koperasi dapat berkembang dengan sepadan;10. Pemekaran skala ekonomi bisnis serta investasi agar upaya yang dijalankan oleh koperasi itu tidak mubazir dengan adaptasi yang memadai;11. Pemahaman akan struktur pasar, harga pasar, struktur biaya, saluran distribusi serta informasi pasar lainnya yang diperlukan agar upaya bisnis koperasi tidak merugi; dan12. Para penggerak bisnis dalam koperasi perlu selalu mempertajam visi bisnis dan kompetensi inti (core competence) dalam koperasi dan berpikir kreatif seraya memelihara intuisi bisnis dengan baik. Kedua belas hal tersebut di atas pada intinyamengungkapkan bahwa para pimpinan koperasi berpedomanpada usaha untuk menaikkan produksi atau efisiensi-teknis,yang sejalan dengan semangat untuk memperhatikan manusia-manusia (anggota-anggota) yang ada dalam kopersi itu sebaik-baiknya. Seperti dikatakan oleh Blake dan Mouton tentang TheManagerial Grid.26Managerial Grid pada dasarnya memberikan pedomantentang keterkaitan dan perhatian dari para manajer yangsemakin tinggi kepada peningkatan produksi dan semakintinggi pula perhatian atau pembinaan terhadap manusia-manusia yang terlibat dalam proses kegiatan produksi. Ukuranyang paling tinggi (yang paling optimal) menurut Blake danMouton, adalah ketika peningkatan produksi bernilai 9 danpeningkatan perhatian dalam hubungan kemanusiaan juga 9.Sehingga disebut dengan patokan 9,9. Secara grafis titik 9,9dapat dibuat dari sumbu mendatar (horizontal) dan sumbutegak (verikal), yang disebutnya “Pojok Kanan Atas” Pada kenyataannya seandainya angka 9,9 tersebutdigunakan sebagai patokan dan seseorang wirausaha dalamkoperasi masih berada pada angka 5,5, kiranya tetap perlumencapai angka 9,9 untuk menumbuhkan harapan. Karenacitra ideal perlu selalu tinggi untuk menggugah semangat dandinamika dalam berusaha. Untuk mencapai produksi yang tinggi dan perhatianterhadap manusia yang tinggi pula, menurut Chris Argyrisdibutuhkan pula pemahaman kesehatan psikologis dari padausahawan. Seperti sikap kedewasaan (maturity), tanggungjawab, kesadaran untuk mengembangkan otonomi danaktualisasi diri terus menerus. Hal ini dapat dikembangkanmelalui pemekaran interrelasi serta pemahaman bahwa bagiandalam organisasi itu saling berkaitan, fleksibel dan selalumencanangkan kegiatan yang berbobot pro-aktif, bukan reaktifmelulu, seraya memacu feedback dan feedforward terhadapragam kegiatan yang mau dipacu secara membaik. 27Dalam pengembangan usaha dalam masyarakat yang luassaat ini koperasi direkomendasi sebagai satu sistem yang hidupdan berada bersama dengan lembaga-lembaga lain, baik itulembaga usaha, swasta, pemerintah, bahkan lembaga bisnislainnya, atau terjadi geliat interaksi antar sistem koperasidengan sistem lainnya. Tak jarang bahkan mau tidak mauterjadi kegiatan antara koperasi dengan sistem-sistem lainnya.Hal ini disebut pula interaksi antar satu sistem dengan sistemlain disekitarnya. Hasil interaksi ini bisa mendatangkan halyang baik, tetapi bisa juga tidak baik atau merugikan ataumendatangkan entropi dan disorganisasi. Dalam soal ini koperasi perlu menata langkah agar dapatmelakukan penyesuaian yang tepat dan dinamis. Dalam ilmuorganisasi hal ini disebut dengan homeostasis. Dalam kaitanini, kalau ada lembaga lain yang memacu usaha dengan carapartisipasi dengan komando, koperasi perlu menghindarkandiri dari geliat seperti itu, supaya raut partisipasi dalamkoperasi tetap dengan persuasif. Karena itu koperasi tentumembutuhkan pemekaran nuansa kerja yang memadai. Perkembangan di tanah air saat ini juga menunjukkanbahwa banyak koperasi melakukan hubungan bisnis, baikdengan lembaga usaha milik pemerintah atau BUMN,perusahaan-perusahaan perorangan/swasta, PT, CV, Firma dansebagainya. Menghadapi kenyataan ini mau tidak mau koperasiperlu membina tatanan bisnis secara lebih pantas agar dalaminteraksi bisnis itu memperkuat kemandiriannya dengan lugas,bukan koperasi bergantung seperti bayi dalam pelukan ibu. Aneka hal yang diuraikan diatas, kiranya bisa membantupara manajer koperasi agar menata diri dengan cara kerja yang28semakin profesional, sehingga koperasi dapat tegak berdiri disamping yang lain, bukan di bawah yang lain. Perkembanganmanajemen modern yang diterapkan dalam lembaga-lembagalain, perlu juga disimak oleh para manajer koperasi, serayamencari relevansinya dengan konteks bisnis koperasi yangmemacu efisiensi teknis-ekonomis disatu pihak dan efisiensosial di pihak lainnya. Pengalaman di negara-negara lain dimana koperasi telahmaju seperti Kanada dan Taiwan, Jepang dan Amerika Serikat,konsep-konsep tentang entrepreneurial cooperative (kewirakoperasian) menjadi bahan study yang menarik, baik padalembaga pendidikan formal maupun non-formal yangmendukung gerakan koperasi tersebut. Di negara-negara itukegiatan action research (riset untuk bertindak) semakindipacu sedemikian rupa agar selalu dapat menyamaiperkembangan yang ada pada dunia bisnis swasta lainnya.Hemat penulis, mungkin hal ini perlu pula dimekarkan di tanahair sesuai konteks masyarakat koperasi kita saat ini danmendatang. Agaknya kalau entrepreneurial cooperative di negarakita dikembangkan dengan baik, maka suara-suara pimpinankoperasi dalam duni bisnis di Indonesia tidak akan kalahnyaringnya dengan suara-suara para penguasa yang bergabungdi Kadin, menyangkut kegiatan produksi dan penyaluranbarang-barang dan jasa-jasa dalam masyarakat kita atau pundalam apa yang dikaitkan dengan value creation dalam lingkupekonomis. Aspek intrapreneurship bisa saja dipacu dalamorganisasi yang terbuka terhadap aktualitas diri di mana 29bawahan atau karyawan dirangsang juga untuk memacu ataumelakukan tindakan bersifat entrepreneurial, termasuk untukmengambil resiko. Dalam hal ini organisasi dalamkeseluruhannya digerakkan untuk memacu kewirausahaansehingga ada pengembangan kewirausahaan dari dalam sertatajam. Hal ini menyebabkan bawahan atau karyawan bisabertahap melakukan upaya memelihara kreativitas secaraemancipatory dan langsung. Untuk itu perlu adapengembangan corporate culture atau budaya perusahaan yangmemelihara suasana supaya bisa melahirkan para wirausahadari dalam lingkungan perusahaan atau sesuatu lembaga itusendiri. Aspek intrapreneurship semacam ini sejalan denganasumsi yang dikemukakan oleh Jeffrey Pfeffer dalam bukunyayang berjudul Competitive Advantage Through People (1994).Pfeffer mengatakan bahwa keunggulan bersaing saat kiniterutama terletak pada adanya tenaga kerja yang selalumempertahankan kreativitas, memacu kerajinan dankedisiplinan serta kefleksibelan. Hal ini dikatakannya denganthe power of workforce dalam memacu keunggulan bersaing.C. Bendahara dan IntrapreneurshipBeberapa waktu lalu, di Stasiun Gambir kami bertemu dengan Effendi, seorang penjual bahan bangunan yang mempunyai omset bisnis harian sekitar satu jutarupiah. Pemilik toko bangunan yang akan ke Bogor itumengatakan, dia dapat memperoleh keuntungan bersih sekitardua juta rupiah sebulan dari bisnis bahan bangunan yangditekuninya setiap hari.30Yang menjadi bendahara atau yang mengelola seluruhkeuangan adalah istrinya. Dia hanya melakukan pekerjaan ditoko bangunan, agar selalu bisa memperhatikan secara seksamamutu bahan bangunan, mutu pelayanan agar pesanan pelanggandapat dipenuhi tepat waktu dan tidak mengecewakan. Setiap pagi dari kelebihan modal kerja harian, olehistrinya selalu digunakan untuk memodali beberapa ibukenalannya yang berbisnis kue yang dibeli dari Pasar Senenuntuk dijual kembali kekantin-kantin. Bisnis kue-kue yangdimodali istrinya diatur dengan perjanjian bagi hasil, istrinyamendapat 30% dari keuntungan bersih jualan kue hariansementara ibu-ibu yang menjalankan mandapat 70%keuntungan setiap hari. Modal untuk usaha kue itu, diambil setiap hari darisebagian dana kelebihan kas bisnis bahan bangunan yang tidakdigunakan atau belum digunakan untuk jangka waktu tiga hari.Untuk urusan kue itu, sang suami tidak tahu menahu karena itubukan urusannya. Dia biarkan istrinya mengatur seluruhnyasupaya bisnis utamanya tidak terganggu akibat konsentrasibisnis terpecah. Juga karena kepercayaannya yang utuh kepadaistri yang secara transparan dan cermat memberikan laporantiga hari sekali kepadanya. Seluruh urusan bisnis kue itu diatur istrinya di rumah dipagi hari sebelum ke toko bangunan. Yang dia tahu persis,modal bisnis kue yang ditangani kawan-kawan istrinya, berasaldari uang kas harian yang nganggur, tidak dipakai dalam bisnisbahan bangunan. Tiap akhir minggu istrinya sering menukar uang kas yangmengganggur di tangan dengan dolar Singapura. Dolar itu 31digunakan untuk berjaga-jaga atau cadangan kalau-kalau modalkerja harian tiba-tiba membengkak, sebab sesuatu yangmendadak tidak terduga. Namun, keuntungan dari transaksidolar Singapura ini tidak dihitung istrinya tiap bulan tetapi tiapenam bulan. Keuntungannya berdasarkan perubahan nilai tukardolar Singapura terhadap rupiah. Dia mengatakan, dana untuk bisnis kue dan dana untukbisnis dolar tidak boleh mengganggu persediaan dana yangdibutuhkan setiap hari dalam dagangan bahan bangunan.Dengan kata lain, likuiditas dana untuk bisnis usaha bahanbangunan bertambah maju dan tidak merugikan pelanggan. Dari usaha memodali dagang kue itu bulan yang lalu bisamemberikan keuntungan bersih sekitar 400 ribu rupiah. Darikasus itu, kalau kita melihat kelincahan istri pedagang bahanbangunan yang menjadi bendahara usaha dagang untukmemanfaatkan dana harian yang belum terpakai, sungguh satuhal yang bisa dipuji. Jika kita membandingkan keuntunganbisnis bahan bangunan itu adalah 1:5. Pada hemat kami, iburumah tangga yang memanfaatkan kelebihan dana jangkapendek harian yang nganggur itu secara pantas sudah menatasatu pola tresury management yang menawan yangmemperkokoh wajah intrapreneurship-nya. Dalam perkembangan dunia bisnis yang kian cepat saatini, disana sini sering kita lihat bagaimana pemanfaatan danayang semakin efisien pula. Tidak jarang dalam dunia bisniskini, seorang bendahara atau para penata likuiditas dalam satuperusahaan dapat memacu kiat manajemen likuiditasnyasehingga bagaimana menjadi profit centre.Karena itu, seorang bendahara yang cekatan dan tidak berpikir32konvensional sebagai tukang di perusahaan bisa menjadi profitsetter atau profit maker. Karena seorang bendahara sebagaipenata likuiditas sesuatu badan usaha bukan hanya mengaturpembukuan serta pencatatan uang secara tradisional, tetapi jugadapat bertindak sebagai funds investor yang cermat sertacekatan. Dahulu, bendahara hanya menjadi pemegang uang, tetapikini banyak badan usaha mempunyai bendahara yangmelakukan rekayasa finansial (financial engineering) yangmenghasilkan profit secara langsung. Semuanya dilakukan agarterjadi suatu tingkat produktivitas penggunaan dana yangsemakin meningkat. Dengan demikian rekayasa bisnis dengan melakukandana yang ada dari waktu ke waktu dapat memberikan hasilbalik secara lebih pantas daripada sebelumnya. Hal ini terjadisebab bendahara mempertajam businees feeling-nya dalamlingkup intrapreneurship. Dalam suatu percakapan dengan kalangan pengusahaJepang di Singapura baru-baru ini, ketika kami menanyakankepada Toyota Motor, bagian apa saja yang menghasilkanprofit, mereka menjawab adalah bagian urusan keuangan.Mereka katakan, bendahara di Toyota Motor adalah profitmaker sebab kurang lebih 30% profit dari perusahaandihasilkan dari bagian kebendaharaan. Sebab bagian itudipimpin oleh orang yang sangat memahami treasurymanagement secara pantas, bukan hanya sebagai seorangtukang yang mencatat uang masuk dan uang keluar. Hal inidibenarkan oleh R. Zalazar, seorang kawan kuliah di masa 33lampau di Filipina, yang kini memacu keahlian dibidangcorporate finance. Di kalangan bisnis di Jepang kini muncul suatu istilahbaru yang disebut dengan zaitech yakni gabungan dari kata zaidan technology. Zai artinya asset dalam dana. Kata zaitechdalam perbendaharaan corporate finance adalah keahlian atauskill khusus untuk memanfaatkan surplus cash dari operatingbusiness untuk menghasilkan profit tambahan dari nonoperating business berjangka pendek. Dengan kata lain,kemampuan memutarkan kelebihan uang kas dari operasibisnis yang berproses agar terjadi penggunaan secara lebihoptimal. Kemampuan khusus untuk melakukan alokasipenggunaan surplus dana guna menghasilkan keuntungan yangberkelanjutan di luar operasi bisnis yang dijalankan. Hal initerjadi karena Ibu Effendi mengasah intrapreneurial ability,serta Bapak Effendi menciptakan suatu suasana yang kondusif. Beberapa perusahaan bisa saja menggunakan kelebihandananya untuk membeli kertas-kertas berharga atau melakukanheding (penukaran mata uang asing) atau bisnis lainnya yangsedang dijalankan. Namun, penggunaan surplus dana tidakboleh mengganggu likuiditas badan usaha, tetapi harusmenopang dalam lingkup cost and benefit synergy secaratimbal balik. (lihat tabel). Menurut Satyajit Das, seorang pakar corporate financeyang terkemuka saat ini, yang bulan lalu memberikan pelatihanpada Asian Internasional Capital Markets di Singapura, dalamtulisan yang berjudul Key Trands In Treasury Managementantara lain mengomentari, The practise of zaitech by Japanesecorporation was merely an example of the types of activity34undertaken by corporate treasuries worldwide to generateearnings to increase profits.Rasanya memisahkan profit dari bisnis utama dan zaitechprofit belum secara cukup tajam kita kembangkan dalambadan-badan usaha kita baik BUMN, PT, Koperasi ataubentuk-bentuk lain dari badan usaha. Hasil dari financialengineering karena keterampilan zaitech di perusahaan-perusahaan di Jepang, Singapura dan Filipina sudah mulaidiatur dan transparan pula dalam pembukuannya.“Zaitech Profit” pada Perusahaan-Perusahaan di JepangPerusahaan Zaitech Profit Total Profit Prosentase (milyar) Yen (milyar) YenToyota Motor 29,4Matsushita Electric 117 398 44,9Hitachi 80 178 52,0Nissan Motor 46 36,9Sharp 44 89 65,3Sony 25 119 60,6Nippon Oil 21 92,6Ajinomoto 18 38 45,4Nippondenso 14 35 20,1Fuji Photo Film 13 20 11,6Mitshubishi Heavy Ind 13 31 64,9Sumitomo Corp 13 67 25,6Komastu 12 114 40,6Hanwa 12 19 64,0Takeda Chemical ind 11 46 19,8Toa Nenry kogyo 11 28 12,0Shiseldo 11 18 33,1 11 56 91 33 Untuk menghindari ekses yang tidak diinginkan antaralain seperti adanya manipulasi, proses dari hasil rekayasazaitech hendaknya menjadi transparan sehingga semulakalangan stakeholders (kalangan yang berkepentingan) dari 35suatu badan usaha terinformasi secara jelas dan tidakmenimbulkan kecurigaan yang tidak perlu. Rasanya rekayasa zaitech bisa juga diperhatikan olehbendahara yayasan atau lembaga lain yang mengalami surplusdana operasi dalam jangka pendek. Dalam hal ini dibutuhkanseorang bendahara yang kreatif dan berprakarsa secara proaktifmenata alokasi dana secara synergistic dalam lingkupintrapreneurship. Atau pinjam istilah Robeth M. Kanterkalangan yang dimiliki changer master skills! Di Indonesia rasanya kita belum terlalu biasa mendengarbagaimana bendahara memberikan laporan tentang keuntunganperusahaan yang juga diraih dari lingkungan zaitech, seorangbendahara tentu perlu memahami liku-liku bisnis sebagaifinancial investor mencari kesepadanan antara kebutuhan danalikuiditas yang tepat dalam jangka pendek dan investement mixdari kelebihan dana satu operasi bisnis yang berproses! (ThobyMutis, Bendahara memacu zaitech, Kompas, 7 September1994).D. Memahami UltrapreneurshipSeorang ultrapreneur adalah entrepreneur plus. Yaitu enterpreneur yang pandai melakukan strategic alliance (persekutuan strategis) dan outsurcing strategy yangtepat tanpa menghilangkan inner creative dan self rellianceyang berkesinambungan seraya mampu melakukanbenchmarking yang synergistic. Dasar untuk melakukanbenchmarking adalah:1. Adanya keterbukaan informasi.2. Bersedia saling menukar informasi.363. Membandingkan kinerja melalui pertukaran informasi.4. Bersedia belajar dari keunggulan yang lain agar menjadi lebih ungggul dari sebelumnya. Contoh ultrapreneur yang berhasil di Indonesia adalahSoedarpo Sastrosatomo, yang pada tahun 1952 sudah mulaimerintis outsourcing strategy dan strategy alliance yangmemukau. Juga, Ir.Ciputra (Properti Indonesia, Agustus 1994).Kelompok bisnis Ciputra adalah dibukanya kawasan rekreasiTaman Impian Jaya Ancol yang setiap tahun selalumenghadirkan model kreasi baru sehingga tingkatkunjungannya tak pernah mengalami kemunduran. Sukses pembangunan property bukan hanya berartikeberhasilan pembangunan fisiknya saja, tapi perusahaan yangdipimpin Ciputra menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya,diperkenalkannya sistem sewa perkantoran untuk pertamakalinya di Jakarta di Wisma Metropolitan, yang kemudianberkembang menjadi sesuatu yang dimiliki ketrendian dalambisnis property. Produk-produk real estate-nya adalah produkyang berkualitas di kelasnya dengan life style yang berbedapada masing-masing wilayah. Salah satu perusahaannyamembangun real estate yang dilengkapi dengan padang golfkelas satu, padahal waktu itu (tahun 1980) belum lazimmembangun real estate dilengkapi dengan lapangan golf yangdidisain oleh disainer kelas satu. Tantangan yang akandilakukannya adalah membangun apartemen lengkap dengansegala fasilitasnya di atas tanah reklamasi di Jakarta Utara. Dalam wawancara dengan Properti Indonesia, kuncisukses Ciputra adalah terletak pada visi, strategi yangdijabarkan dalam action plan yang jelas. “Dengan visi yang 37berjangkauan ke depan dia mampu melakukan inovasi-inovasisesuai dengan tuntutan zaman,” katanya. Kekuatan dari para ultrapreneur tampak dari melakukanapa yang disebut oleh Arkebauer sebagai balance act (menatatindak keseimbangan) dalam entrepreneurialventures (upaya-upaya kewirausahaan), fleksibelitas yang tinggi, dan emphatyyang tajam kepada karyawan dan langganan untuk memacupersamaan antar sesama manusia. Para ultrapreneur ini biasanya bebas dari pandangansempit tentang perbedaan pria dan wanita. Merekamenunjukkan perhatian, dan minat yang mendalam terhadapemansipasi dalam dunia kewirausahaan. Para ultrapreneur inibiasanya pula sangat bersimpati dengan tampilnyaentrepreneur wanita yang tidak kalah mutunya dengan paraentrepreneur pria dalam lingkup emancipatory pada kiat bisnisyang berproses. Para ultrapreneurini yang dari waktu ke waktumemperhatikan kesamaan derajat dan kesempatan antarapelbagai economic actor (pelaku ekonomi) untuk memacuentrepreneurship, termasuk kesamaan antar pria dan wanita. Dalam dunia bisnis telah timbul keyakinan baru, bahwaperanan wanita tidak lagi nomor dua, melainkan bisamemperoleh kedudukan yang sama dengan pria, asalkanmereka mampu. Namun demikian, stereotipe bahwa wanitabersifat teliti, waspada, dan hati-hati belum sepenuhnya hilangmalah semakin kuat pada satu sisi. Akibatnya, tetap adapandangan bahwa wanita hanya cocok untuk pekerjaan halusdan administratif seperti jasa perbankan. Sebenarnya stereotipeini tidak tepat lagi karena dalam studi Michael McCarry(dimuat alam Financial Times) ditemukan tidak ada perbedaan38motivasi antara pria dan wanita. Namun, banyak orang dalamperusahaan tetap mempertahankan pandangan stereotipenyaberdasarkan seks. Akibatnya perusahaan mencoba membuatatap kaca (glass ceiling) yang bisa menghambat karier parawanita. Untuk bisa menembus glass ceiling pilihlah jalur linidalam perusahaan bukanjalur staf. Karena jalur lini urutankariernya jelas, dan milikilah keahlian yang langka yang akanmenambah akses ke jalur cepat. (Sumber: Warta Ekonomi,No.03 TH. VI/13, Juni 1994). Pada harian Kompas, 20 Januari 1995, dimuat berita dariGlobal Entrepreneur Forum 1995 tentang peran danpertambahan wanita yang terjun ke dunia bisnis, intisarinyasebagai berikut: Meskipun stereotipe berdasarkan seks tetap dianut olehbeberapa perusahaan pertambahan wanita yang terjun ke duniabisnis tumbuh dengan pesat. Bahkan pada bidang-bidangtertentu, kedudukan wanita lebih tinggi dibandingkan pria. Halitu dikemukakan lima entrepreneur wanita pada GlobalEntrepreneur Forum ‟95 yang berlangsung di Singapura.Mereka adalah Rosita Noor, Presdir Noor & AssociateIndonesia, Patricia Aburdene, penulis Megatrend for Women,Tina Ruz luze, mantan wartawati ABC News dari Filipina,Poppy King, ratu Lipstik dari Australia, dan Deborah Griffindan AS. John Naisbitt, penulis Megatrend 2000 dan GlobalParadox mengemukakan, bila tahun 1970 hanya empat persenkaum wanita AS yang memiliki perusahaan, tahun 1990menjadi 40 persen. Hal itu menunjukkan bahwahanya dalam 39dua dekade, pertambahan wanita yang terjun ke dunia bisnisdirasa telah meningkat 10 kali lipat. Patricia mengemukakan, 6,5 juta wanita telah memilikibisnis di AS. Selain itu, 12,5 juta wanita di sana bekerja padaperusahaan-perusahaan yang dimiliki wanita. Fenomenatersebut tidak hanya terjadi di AS, tetapi juga di Hongkong,Taiwan, India, dan negara-negara lainnya. ”Ini pertandadatangnya generasi baru, yakni munculnya kekuatan kaumwanita,” jelasnya.E. Memahami EcopreneuringIsu lingkungan tidak lagi melulu dipakai oleh kalangan non- profit, tapi bisa digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang berorientasi profit, antara lain jasa perbankan danproduk makanan. Contohnya, Bank Pinaesaan telah“membaptis” banknya menjadi bank hijau sejak Agustus 1994,dan McDonald Singapura memadukan “syarat sehat danbersahabat lingkungan” pada setiap kemasan burgernya. Ibih T.G Hasan, Presiden Direktur Bank Pinaesaan,mempunyai pandangan tentang pola persaingan bank dannasabahnya sebagai pelanggan. Pesaingan di dunia perbankanterjadi lewat dua cara. Pertama, dengan mengandalkanpelayanan cepat lewat kecanggihan teknologi. Kedua,pelayanan individual dengan pendekatan kepada pelanggansebagai pribadi. Kedua cara ini dirasakan amat sulit dilakukanoleh Bank Pinaesaan sebagai bank yang baru lahir, sehinggahanya ada satu peluang yang bisa dimanfaatkan olehnya yaitudari segi nasabah sebagai pelanggan.40Pada dasarnya setiap nasabah mempunyai duapertimbangan sebagai pelanggan, sisi rasional dan sisiemosional. Dari sisi rasional, faktor keamananlah yang menjadiprioritas nasabah, seperti pemilik, pengelola, dan tingkatbunga. Dalam hal ini bank pemerintah yang anti bangkrut tidakakan bisa tersaingi oleh bank swasta. Dengan demikian, hanyasisi emosional nasabah yang bisa disentuh dengan bebas olehBank Pinaesaan. Sisi emosional nasabah bisa dibangun melaluipesan-pesan yang disampaikan oleh bank. Pesan-pesan BankPinaesaan menggunakan isu lingkungan, misalnya deposanyang simpanannya berbunga Rp.30.000,- dan kelipatannyamendapatkan satu bibit pohon. Robert Kwan, pimpinan McDonalds Singapuramempunyai kiat yang lain lagi dalam memanfaatkanlingkungan. Selama ini, burger identik dengan makanan penuhkalori, sumber kolesterol, dan produk massa penghasil sampahyang melimpah. Bagaimana mungkin bisa berpadu dengan isulingkungan yang justru bertolak belakang dengankenyataannya? Ternyata, Kwan tidak ragu-ragu mengumumkanapa saja yang menjadi bahan yang terkandung dalamjualannya. Ternyata lemak daging yang mereka pakai lebihsedikit ketimbang yang dikonsumsi orang-orang di rumah.Kwan juga tak ragu-ragu mengurangi kadar gula, garam, danapa saja yang mereka mampu lakukan untuk menurutikehendak pelanggan. Kwan perpendapat, “Ikut menyelamatkanlingkungan bukan sekadar menjadi warga negara yang baik,tetapi sudah menjadi bisnis yang baik juga. Sebab produk danproses kerja yang bersih merupakan daya saing tersendiri.”McDonalds Singapura tidak hanya peduli terhadap makanan 41sehat, tetapi “bumi yang sehat” juga. Misalnya menggunakankertas daur ulang, dan tidak akan membeli daging sapi yangdigembalakan di hutan-hutan hujan tropis. Menurut Hermawan Kertajaya, Managing, ConsultantMark-Plus Professional Service, isu lingkungan ini samahalnya dengan bola salju yang makin lama makin besar. Jikaingin selamat, dunia bisnis harus mengikuti arus itu. Gerakankonsumen hijau yang peduli terhadap “kesehatan bumi” padaawalnya masih merupakan gaya hidup ikut-ikutan, tetapisekarang sudah mulai menjalar ke Indonesia an menjadi gayahidup gerakkan pemuda (sumber: Warta Ekonomi No.03Th.VI/13 Juni 1994). Dengan semakin maraknya isu lingkungan akhir-akhirini, dalam khasanah kewirausahaan juga dikenal istilahecopreneuring, seperti yang diungkapkan oleh Richard JamesBlue dalam bukunya Ecopreneuring Managing for Result.Ecoprenuer adalah wirausaha yang dalam mengembangkanbisnisnya bertindak sebagai economic leader, yangmemperhatikan secara tajam dalam kedinamisan yangseimbang antara tantangan terhadap individu dan terhadaplingkungan. Menjadi seorang ecopreneur berarti menjadiseorang wirausaha yang concern terhadap keseimbanganlingkungan (ecological balance) dan kelestarian lingkungan,dalam lingkup suistanable development sehingga diamengembangkan usaha-usahanya dengan memperhatikan puladaya dukung lingkungan secara lugas. Dengan kata lain, tidak terjadi hubungan yang trade offantara ego challenge dengan eco chalenge, sehinggga tidakterjadi ketegangan. Manajemen ecopreneuring adalah42